Peristiwa Daerah

Video Perpisahan Haru Guru SMPN 1 Pacitan Diduga Rekayasa

Sabtu, 20 September 2025 - 14:27 | 20.05k
Sebuah percakapan yang diduga berasal dari grup WhatsApp SMPN 1 Pacitan sempat beredar di sosial media. (FOTO: Tangkapan Layar)
Sebuah percakapan yang diduga berasal dari grup WhatsApp SMPN 1 Pacitan sempat beredar di sosial media. (FOTO: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kasus dugaan pelecehan oleh oknum guru SMPN 1 Pacitan masih polemik. Sebuah video perpisahan penuh haru antara siswa dan guru yang sempat viral di media sosial kini diduga bukan murni ekspresi spontan, melainkan sengaja diciptakan sebagai bentuk solidaritas guru sekaligus perlawanan terhadap kebijakan Dinas Pendidikan setempat.

Dugaan tersebut menguat setelah tangkapan layar percakapan grup WhatsApp sekolah beredar luas di platform Tiktok pada Sabtu (20/9/2025) siang. Dalam percakapan itu, terlihat jelas adanya instruksi dari seorang guru kepada murid agar mendatangi salah satu guru, yakni Alsa.

Advertisement

“Cah sesuk kudu marani Pak Alsa neh soale jare Pak Endar kudu terus berusaha ben Pak Alsa ora metu ket Spensapa (Besok teman-teman harus menemui Pak Alsa, karena kata Pak Endar harus terus berusaha agar Pak Alsa tidak keluar dari SMPN 1 Pacitan),” demikian bunyi salah satu pesan berbahasa Jawa dalam tangkapan layar percakapan tersebut.

Pesan lainnya juga berisi instruksi untuk mengerahkan siswa. “Kirimno kelas mu nek gah Pak Alsa Pindah (Kirimkan ke kelasmu kalau tidak mau Pak Alsa pindah),” lanjut pesan yang diduga dikirimkan oleh seorang guru.

Percakapan itu kemudian menimbulkan spekulasi publik. Nama "Endar" yang muncul dalam pesan WhatsApp tersebut disebut-sebut merujuk pada Endarmoko, guru olahraga SMPN 1 Pacitan.

“Pas, siswa di video perpisahan berseragam olahraga, yang kasih intruksi Endarmoko guru olahraga SMPN 1 Pacitan,” tulis salah satu akun di kolom komentar unggahan Tiktok tersebut.

Isu ini langsung menjadi sorotan masyarakat. Banyak warganet mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan maupun pihak berwenang lain untuk segera mengusut dugaan rekayasa video perpisahan itu. Mereka khawatir kegaduhan yang terjadi akan berdampak negatif terhadap suasana belajar di sekolah.

“Publik mendesak agar semua pihak bisa memberikan ruang aman dan nyaman bagi siswa sekaligus tenaga pendidik, sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” tulis seorang warganet dalam unggahannya.

Klarifikasi Kepala Sekolah

Di tengah polemik yang berkembang, Kepala SMPN 1 Pacitan, Tjatur Heri Subagjo, angkat bicara. Ia membantah isu yang menyebut ada guru bernama Daruna dipindahkan karena menegur anak seorang pejabat.

Menurut Tjatur, persoalan sebenarnya berawal dari gaya pendekatan sang guru kepada siswa. “Kadang suka mencubit, tapi orang tua merasa keberatan. Ada kejadian ketika anak bergerak, cubitan tidak sengaja mengenai area sensitif. Orang tua tidak terima dan melapor,” ungkap Tjatur.

Ia menegaskan bahwa tidak ada kaitannya dengan status sosial orang tua siswa, melainkan murni karena laporan keberatan yang disampaikan.

Desakan Publik

Meski klarifikasi sudah disampaikan, masyarakat tetap berharap Dinas Pendidikan segera turun tangan. Polemik yang semakin melebar dikhawatirkan akan merugikan siswa yang seharusnya mendapat suasana belajar kondusif.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan rekayasa video perpisahan maupun percakapan grup WhatsApp yang beredar. 

Namun, Plt Kepala Dindik Pacitan, Ririh Enggar Murwati mengatakan, dalam waktu dekat akan ada audiensi dengan SMPN 1 tersebut. 

"Senin ada audensi dengan guru SMPN 1 Pacitan. Iya tapi masih menunggu petunjuk pimpinan," ujarnya singkat. 

Wali Murid Diminta Berani Lapor Polisi

Sementara itu, Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menyarankan wali murid yang sempat melayangkan surat kepada sejumlah pihak kemarin agar berani melapor ke Polisi. 

"Betul memang. Harapan saya mereka melapor bukan diam," tulisnya terpisah.

Publik pun menunggu langkah konkret agar gejolak di SMPN 1 Pacitan segera menemukan titik terang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES