Peristiwa Daerah Tragedi Al Khoziny

Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Alat Berat Masih Pindahkan Beton, Korban Belum Bisa Dievakuasi

Kamis, 02 Oktober 2025 - 22:42 | 5.16k
Evakuasi reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny dengan menggunakan crane. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Evakuasi reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny dengan menggunakan crane. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
FOKUS

Tragedi Al Khoziny

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Proses evakuasi reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, hingga kini masih pada tahap pemindahan beton paling atas. Belum ada evakuasi korban yang dilakukan.

Kasubdit RPDO Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan bahwa pemindahan balok-balok beton dengan menggunakan crane dilakukan untuk mengurangi beban pada struktur bangunan di bawahnya.

Advertisement

“Karena kita tahu, masih ada tujuh titik posisi korban yang berada di lapisan paling bawah di sektor A2 dan belum bisa dievakuasi,” ujarnya, Rabu malam, (2/10/2025).

Evakuasi korban, kata Freezer, tidak bisa dilakukan selama beban beton di atasnya belum berkurang atau dipindahkan. Oleh sebab itu, crane dipilih sebagai alat berat utama karena mampu meminimalisir getaran pada bangunan.

“Yang kita lakukan adalah memindahkan dengan alat berat yang paling sedikit memberikan dampak getaran, yaitu crane,” tegasnya.

Lebih lanjut, Freezer menjelaskan prinsip kerja crane dilakukan dengan penstabilan angker. Berbeda dengan bulldozer, crane bekerja dengan lengan panjang yang semakin jauh bergerak maka semakin besar pula beban yang diterimanya.

“Sampai saat ini memang belum ada evakuasi korban. Kami terus memberikan pengertian kepada keluarga korban terkait kondisi yang ada di lapangan,” tambahnya.

Menurutnya, kendala utama adalah kondisi bangunan yang sangat tidak stabil. Seluruh tiang penyangga sudah roboh, sementara beban reruntuhan di bagian atas menumpuk ke bawah. 

"Hal ini membuat struktur menjadi sangat rentan dan berisiko bergeser saat proses evakuasi dilakukan," tutupnya. 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, BNPB mengerahkan 219 personel yang diperkuat dengan berbagai peralatan, termasuk lima unit alat berat khusus untuk mengangkat reruntuhan bangunan. Selain itu, disiapkan 30 ambulans, 30 dump truck, serta 300 kantong jenazah untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Sebab sampai saat ini masih ada 59 orang yang iduga masih tertimbun reruntuhan bangunan. Mereka masih dalam pencarian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES