Peristiwa Daerah

Malam Puncak PRB 2025, Jatim Komitmen menjadi Teladan Masyarakat Tangguh Bencana

Kamis, 02 Oktober 2025 - 21:38 | 5.42k
Menko PMK RI, Pratikno pada saat mengajak masyarakat mencegah bencana dari hal paling sederhana di kehidupan sehari-hari, Kamis (2/10/2025). (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)
Menko PMK RI, Pratikno pada saat mengajak masyarakat mencegah bencana dari hal paling sederhana di kehidupan sehari-hari, Kamis (2/10/2025). (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Bulan Pengurangan Risiko Bencana atau Bulan PRB memasuki puncaknya, Kamis (2/10/2025) di Lapangan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025 berkomitmen menjadi teladan sebagai masyarakat tangguh bencana di Indonesia. Malam puncak ini semakin menakjubkan dengan penampilan Drone Light Show yang menghiasi langit Mojokerto.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menyampaikan bahwa Indeks Risiko Bencana (IRB) menjadi capaian indikator dalam kinerja Provinsi Jawa Timur. Emil menyampaikan bahwa terjadi penurunan IRB dalam 5 tahun belakangan.

Advertisement

“Indeks risiko bencana menjadi salah satu indikator kinerja utama dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2019 angkanya 137,88, semakin tinggi maka resikonya semakin tinggi. Angka ini turun hingga mencapai 95,75 di tahun 2024. Ini adalah apresiasi kepada seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya, Kamis (2/10/2025).

Tema PRB 2025 di Mojokerto kali ini adalah “Dari Bumi Majapahit Kita Gelorakan Risiko Bencana Nusantara.” Emil berharap agar nilai ini diserap menjadi semangat ketangguhan dalam menanggulangi bencana.

“Semangat ketanggungan dari Majapahit mudah-mudahan akan menjadi ketangguhan di seluruh Nusantara Indonesia dalam menanggulangi bencana,” tegasnya.

Emil-Elistianto-Dardak.jpgWakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak pada saat menyampaikan Penurunan Indeks Risiko Bencana (IRB) Jawa Timur 5 tahun belakangan, Kamis (2/10/2025). (FOTO: Theo/TIMES Indonesia)

“Mojokerto menjadi tuan rumah, maka harus juga menjadi percontohan bagaimana masyarakat kita tangguh dalam menghadapi bencana,” sambungnya.

Sementara, Menko PMK RI, Pratikno mengatakan bahwa apresiasi kepada garda terdepan dalam bencana. Yakni TNI - Polri, Relawan, BNPB, Basarnas, dan elemen lainnya.

“Setiap tahun ada kasus bencana lebih dari 3.500 di Indonesia. BNPB beserta jajaran, Basarnas, keliling Indonesia untuk menyelamatkan tanggap darurat bencana,” tegas Pratikno.

Pratikno juga mengatakan bahwa bencana alam dapat dicegah seperti banjir. Pencegahannya dimulai dari hal yang sangat sederhana dalam kehidupan keseharian masyarakat. Pratikno juga memberikan wawasan mengenai peran dan fungsi surau, masjid, dan mushola sebagai pusat penyebaran informasi masyarakat tangguh bencana.

“Mari kita cegah bencana. Yang sederhana saja, buang sampah sembarangan, sungai dijaga kebersihannya, jangan sampai merambah sampai sungai menyempit,” ajak Menko PMK RI.

“Rumah-rumah ibadah dijadikan tempat sebagai sosialisasi bagi tangguhnya masyarakat. Juga digunakan untuk tempat-tempat pengungsian sementara ketika terjadi bencana,” sambungnya memungkasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES