Peristiwa Daerah

Di Bali, Masyarakat Raas Bersatu Desak Pemerintah Ganti Kapal Feri

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:36 | 38.54k
Masyarakat Raas Bersatu di Bali saat menyatakan sikap kepedulian untuk mengganti Kapal Feri yang melayani rute menuju pulau Raas, Senin (13/10/2025).
Masyarakat Raas Bersatu di Bali saat menyatakan sikap kepedulian untuk mengganti Kapal Feri yang melayani rute menuju pulau Raas, Senin (13/10/2025).

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Seruan keras datang dari komunitas Masyarakat Raas Bersatu di Bali, yang mendesak pemerintah segera mengganti Kapal Feri yang melayani jalur penyeberangan Raas–Jawa dan Raas–Sumenep. 

Desakan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap kondisi kapal yang dinilai sudah tidak layak operasi dan berpotensi mengancam keselamatan ribuan penumpang.

Advertisement

Dalam pertemuan yang berlangsung di Jl. Uluwatu Gg. Soka, Badung, Bali, para Masyarakat yang berdiaspora itu sepakat untuk mengirimkan aspirasi resmi kepada pemerintah pusat dan daerah agar segera melakukan audit kelayakan Kapal Feri yang melayani rute menuju Pulau Raas.

“Ini bukan sekadar soal kenyamanan, tapi menyangkut keselamatan jiwa manusia. Jangan tunggu ada korban baru pemerintah bertindak,” tegas Tommy Busroh, Ketua Pemuda Raas Bersatu.

Menurutnya, struktur lambung kapal yang kini beroperasi telah mengalami korosi parah, mengurangi kekuatan kapal dalam menahan gelombang laut. 

"Kerusakan mesin sudah berulangkali terjadi sehingga menyebabkan jadwal penyeberangan sering tertunda dan menimbulkan keresahan di kalangan penumpang," ujarnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, fasilitas keselamatan di kapal disebut sudah jauh dari standar SOLAS (Safety of Life at Sea). Banyak pelampung, sekoci, dan alat evakuasi darurat ditemukan dalam kondisi rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

“Kami melihat langsung kondisi pelampung yang kempis dan sekoci yang tidak layak pakai. Ini bahaya besar kalau terjadi keadaan darurat,” ungkapnya. 

Selain faktor teknis, kapasitas kapal yang terbatas juga menjadi persoalan serius. Di musim ramai, penumpang kerap berdesakan di ruang sempit tanpa ventilasi memadai, sementara fasilitas di dalam kapal minim dan jauh dari kata nyaman.

“Setiap hari masyarakat Raas menggantungkan hidupnya pada kapal itu. Tapi kenyataannya, fasilitasnya memprihatinkan. Negara seharusnya hadir,” tambah Busroh.

Lebih lanjut, Busroh menilai bahwa transportasi laut bukan hanya sarana mobilitas, tetapi urat nadi bagi laju ekonomi dan sosial masyarakat kepulauan. 

Melalui Masyarakat Raas Bersatu, menuntut agar pemerintah segera mengganti Kapal Feri lama dengan armada baru yang memenuhi standar keselamatan.

“Audit kelayakan kapal harus dilakukan segera. Jika memang sudah tidak layak, ganti dengan yang baru. Jangan sekadar janji atau wacana,” tegasnya.

Masyarakat Raas Bersatu berharap agar suara mereka menjadi perhatian serius pemerintah, terutama Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Seruan ini bukan sekadar kritik, tetapi panggilan moral dan alarm bagi keselamatan publik.

“Kami tidak ingin tragedi laut terjadi di perairan Raas. Pemerintah harus memastikan setiap perjalanan laut dari dan menuju Raas adalah perjalanan yang aman, nyaman, dan manusiawi,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES