Peristiwa Daerah

Kampung Bandeng Pangkahwetan Gresik Jadi Rujukan Nasional, Bupati Luwu Timur Kepincut

Selasa, 21 Oktober 2025 - 19:48 | 1.10k
Bupati Luwu Timur Irwan Bacri Syam (Tiga dari kiri) saat melihat produk pesisir di Kopdes Merah Putih Desa Pangkahwetan. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Bupati Luwu Timur Irwan Bacri Syam (Tiga dari kiri) saat melihat produk pesisir di Kopdes Merah Putih Desa Pangkahwetan. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Keberhasilan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dalam mengembangkan Kampung Bandeng di Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, menarik perhatian daerah lain di Indonesia. 

Desa pesisir utara Gresik itu kini menjadi tujuan studi banding bagi berbagai daerah yang ingin meniru kesuksesan program tersebut.

Advertisement

Kali ini, Bupati Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Irwan Bachri Syam bersama rombongan berkunjung langsung ke Pangkahwetan untuk melihat dari dekat pengelolaan tambak bandeng yang produktif.

Mereka juga meninjau praktik budidaya, inovasi pemasaran, hingga pemberdayaan masyarakat pesisir yang menjadi kunci keberhasilan kampung tersebut.

Irwan menyampaikan, Kabupaten Luwu Timur ingin menyontoh keberhasilan Kabupaten Gresik hingga dicanangkan sebagai kampung bandeng oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Di Kabupaten Luwu Timur ada 12.000 hektare tambak yang tersebar di empat kecamatan yang dikelola masyarakat. Maka setelah ini kami beserta rombongan ke lapangan untuk melihat bagaimana pengembangan budidaya dan produksi bandeng di Gresik di atas rata-rata," ungkapnya, Selasa (21/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Irwan melihat secara langsung tahapan budidaya bandeng, mulai dari pengolahan lahan tambak, pembibitan, pemeliharaan, pemberian pakan dan pupuk, hingga teknik pembesaran ikan bandeng dari tahap nener sampai siap konsumsi maupun olahannya.

"Untuk sementara ini, produksi ikan bandeng dari Luwu Timur kita kirim ke Makassar masih dalam mentahan. Mudah-mudahan setelah studi tiru ini kita akan memperluas dan mengembangkan budidaya dan meningkatkan produksi ikan bandeng di sana," terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kunjungan program pembangunan desa unggul juara tahun 2025 di Kabupaten Gresik sebagai lokus pengembangan perikanan komoditas bandeng.

"Potensi Kabupaten Gresik luas lahan budidaya sejumlah 28.653,26 hektare yang terdiri dari tambak payau 15.601,26 hektare, tambak tawar 13.052,01 hektare. Jumlah pembudidaya ikan sejumlah 20.279 orang, terdiri dari pemilik tambak 15.728 orang dan Pandega 4.550 orang," terangnya.

Lebih lanjut, Bupati Yani mengungkapkan, konsep kampung perikanan budidaya merupakan kawasan terintegrasi dari hulu (teknologi budidaya) sampai hilir (pengolahan dan pemasaran).

"Produksi perikanan budidaya Kabupaten Gresik tahun 2024 sebesar 155.972 ton dengan nilai produksi Rp3.286.479.000. Dengan produksi ikan bandeng sebagai komoditas unggulan yaitu sebesar 90.416 ton," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pangkahwetan, Syaifullah Mahdi, menjelaskan bahwa Kampung Bandeng merupakan wujud hilirisasi sektor perikanan di desanya. Konsep ini tak hanya berfokus pada budidaya, tetapi juga mencakup proses produksi hingga pengolahan menjadi berbagai produk siap konsumsi.

Menurutnya, pengembangan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan nilai tambah hasil tambak sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

“Produk olahan ikan bandeng yang dihasilkan antara lain otak-otak bandeng, mi bandeng, bandeng asap, bandeng presto, kerupuk bandeng, bandeng tanpa duri, abon tulang bandeng, stik bandeng, dimsum bandeng, bakso bandeng, serta berbagai produk olahan lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Sandi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES