Haji 2025, Kemenag RI: 447 Jamaah Wafat, 25 Masih Dirawat di Arab Saudi dan 3 Jamaah Hilang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag RI, Hilman Latif menyampaikan, penyelenggaraan haji 2025 lebih sukses dibandingkan tahun sebelumnya. Misalnya, kata dia, angka kematian jamaah turun.
Hal tersebut disampaikan saat gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1446 H/2025 M yang berlangsung di Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang, Banten, Senin (28/7/2025) malam.
Advertisement
"Hingga akhir operasional, tercatat 447 jamaah wafat. Angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 461 orang," kata Hilman Latif.
Saat ini, kata dia, juga terdapat ada 25 jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi dan 3 jamaah hilang dan kini masih dalam proses pencarian. "Seluruhnya tetap mendapat pendampingan dari tim Kantor Urusan Haji di Jeddah," jelas tokoh Muhammadiyah itu.
Tidak Saling Menyalahkan
Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) mengatakan, sebagai lembaga yang telah resmi fokus menangani haji ke depannya, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait ibadah tersebut sehingga angka kematian nanti biasa menurun.
"Kita tidak perlu terlalu banyak bicara, justru kita harus lebih banyak bekerja. Oleh karena itu, seluruh masukan akan saya gunakan dan jadikan bahan perbaikan," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan Rapat Kerja Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Haji ini sangat penting, hal itu untuk melihat sejauh mana langkah yang akan diambil oleh pihaknya ke depan.
"Saya katakan penting, karena ini menjadi titik tolak bagi kami untuk meningkatkan penyelenggaraan (haji) di tahun mendatang. Kekurangan sekecil apa pun akan kami perbaiki, kelebihan sekecil apa pun akan kami jadikan tonggak untuk melangkah lebih jauh," katanya.
Dalam evaluasi ini, lanjut dia, Kemenag dan pihak BPH tidak perlu saling menyalahkan, apalagi menyalahkan pemerintah Saudi Arabia.
"Yang terpenting adalah kita melakukan koreksi diri. Evaluasi ini jangan dijadikan ajang apologi, apalagi penyangkalan. Kita harus jujur mengakui bahwa memang ada berbagai permasalahan. Dan inilah yang harus kita benahi bersama-sama," ujarnya.
Tak Lagi Urusi Haji
Menteri Agama, Nasaruddin Umar menambahkan, mulai 2026 penyelenggaraan ibadah haji tidak lagi ditangani oleh Kemenag. Pemerintah telah meresmikan pembentukan lembaga baru bernama Badan Penyelenggara Haji atau BPH yang akan mengambil alih tugas tersebut mulai tahun 2026 atau musim haji 1447 Hijriah.
Ia mengatakan, selama 75 tahun, pelaksanaan ibadah haji dilaksanakan oleh Kemenag. Perjalanan panjang ini penuh suka dan duka. Namun membawa banyak pengalaman berharga. "Saya yakin, semua Menteri Agama yang pernah menjabat telah berusaha keras memberikan yang terbaik dalam melayani jemaah haji," katanya.
"Semakin berat tantangan yang dihadapi, semakin tinggi pula nilai dan kelas spiritual yang dicapai. Tidak ada kualitas tanpa ujian," tambah Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu.
Nasaruddin Umar yakin, langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memindahkan urusan haji dari Kemenag ke BPH ini adalah yang terbaik. Dengan beralihnya kewenangan haji ke badan khusus, Kemenag bisa lebih fokus dalam melaksanakan tugas-tugas lainnya secara lebih ringan, tepat, dan cepat.
"InsyaAllah, dengan perpindahan kewenangan haji, energi yang selama ini tercurah untuk teknis administrasi bisa difokuskan untuk memperkuat tugas-tugas Kementerian Agama lainnya," katanya.
"Meski ada perasaan sedih karena selama ini kami terlibat langsung dalam urusan haji, kami menerima ini sebagai jalan terbaik. Kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan, dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi serta menjalin kerja sama," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |