Kesehatan

Sarapan Sereal: Baik atau Tidak? Begini Cara Memilih yang Lebih Sehat

Rabu, 20 Agustus 2025 - 01:31 | 5.01k
Sereal menjadi menu sarapan praktis bagi sebagian orang.
Sereal menjadi menu sarapan praktis bagi sebagian orang.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Intinya: di pagi hari yang super sibuk, makan apa pun lebih baik daripada tidak sarapan sama sekali. Bagi banyak keluarga, sereal jadi pilihan praktis dan terjangkau. Tapi karena sebagian sereal tinggi gula, kita perlu lebih cermat memilih.

Kenapa sereal populer?

Advertisement

Ahli gizi terdaftar Janine LaForte menilai sereal kerap jadi “penyelamat pagi” untuk anak dan orang tua yang dikejar waktu. Untuk keluarga yang kesulitan akses pangan, sereal juga relatif mudah didapat dan disajikan.

“Walau bukan pilihan ideal setiap hari, semangkuk sereal tetap memberi energi untuk memulai aktivitas,” kira-kira demikian pesannya.

Yang perlu dicek saat belanja sereal

  • Serat terlebih dulu

Sarapan adalah momen bagus menambah asupan serat. Utamakan sereal berbahan gandum utuh/oat daripada yang banyak tepung rafinasi.

  • Batasi gula tambahan

Bandingkan label gizi dan pilih yang gula tambahannya lebih rendah. Banyak sereal manis nyaris seperti permen—ini yang perlu dihindari untuk konsumsi rutin.

  • Lihat daftar bahan

Semakin pendek dan mudah dikenali, biasanya semakin baik. Bahan utama idealnya “gandum utuh/oat utuh,” bukan gula atau sirup.

  • Perhatikan fortifikasi

Di beberapa negara (misalnya Kanada), sereal sering diperkaya vitamin dan mineral. Ini bisa membantu pemilih makan/picky eater, tetapi tingkat fortifikasi dan aturannya berbeda-beda di tiap negara—tetap cek label produk yang kamu beli.

Bikin semangkuk sereal jadi lebih bernutrisi

  • Tambah protein & lemak baik: yogurt/Greek yogurt, susu/susu nabati berprotein, kacang, atau selai kacang.
  • Boost serat & mikronutrien: buah segar (pisang, beri), buah kering tanpa gula tambahan, atau biji-bijian (chia, labu).
  • Variasikan jenisnya: ganti-ganti antara sereal berbasis jagung, gandum, atau oat agar asupan nutrisi lebih beragam.

Kesimpulan

  • Tidak perlu “mendemonisasi” sereal—yang penting pilih lebih cerdas.
  • Prioritaskan serat, kurangi gula, dan lengkapi dengan topping bernutrisi.
  • Ingat, sarapan apa pun lebih baik daripada berangkat dengan perut kosong.

Catatan: Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan bila kamu memiliki kondisi khusus atau sedang menjalani diet tertentu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES