Bulog Buka Peluang Kemitraan untuk Pengelolaan Aset Daerah Senilai Rp53 Triliun

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perum Bulog membuka peluang kemitraan seluas-luasnya kepada para pelaku usaha untuk bersama-sama memanfaatkan aset perusahaan yang tersebar di berbagai daerah.

"Kami membuka ruang kepada teman-teman pengusaha di seluruh Tanah Air, bukan hanya yang ada di Kelapa Gading," tegas Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani usai meluncurkan Beloft Bulog Business District di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025).

Dia mengungkapkan bahwa total nilai aset yang dimiliki Perum Bulog mencapai Rp53 triliun yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi asetnya Bulog itu totalnya Rp53 triliun, betapa besarnya aset tersebut. Ini sayang kalau aset-aset kita ini tidak diberdayakan," ujarnya.

"Namun, pemberdayaan aset ini semua kembali untuk keuntungan bangsa dan negara," tambah Ahmad.

Perum Bulog mengundang seluruh kalangan pengusaha, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk berkolaborasi dalam mengelola dan mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset perusahaan di daerah.

Direktur Utama Perum Bulog menegaskan bahwa pengelolaan aset-aset perusahaan akan dioptimalkan agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar.

Sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan aset, Perum Bulog berencana mengembangkan kawasan-kawasan bisnis terpadu.

"Sehingga orang di mana-mana kalau ke daerah tahunya Bulog Business District. Jadi betul-betul menjadi ikon, menjadi ikon yang baru," kata Ahmad.

Perum Bulog secara resmi telah meluncurkan Beloft Bulog Business District di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis (2/10/2025). Beloft, yang merupakan akronim dari Bulog Lifestyle Opportunity Food and Teritory, saat ini telah menampung 34 tenant yang bergerak di berbagai sektor usaha seperti logistik, olahraga, ritel, kuliner, otomotif, hingga jasa parkir.

Lokasi yang kini menjadi Beloft Bulog Business District sebelumnya pada tahun 1996 merupakan Pusat Perkulakan Goro. Pusat perkulakan tersebut kemudian ditutup setelah bisnisnya mengalami penurunan drastis akibat krisis moneter tahun 1998.

Perum Bulog mengambil alih pengelolaan aset eks-Goro pada tahun 1999, yang kemudian bertransformasi menjadi kawasan usaha multisektor. Perkembangan kawasan ini ditandai dengan kehadiran Bursa Mobil Gading pada 2012, diikuti oleh Lazada (PT Lastana Express Indonesia), Gavrila Gymnastic Club, dan iPanganandotcom pada 2019.

Kehadiran Pandawa Badminton Arena pada 2023, S-Mart milik PT Surya Ritelindo Utama pada 2024, dan PT Bless Arena Indonesia pada 2025 semakin mengukuhkan kawasan ini sebagai pusat bisnis dan gaya hidup baru di Jakarta Utara. (*)