TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memproyeksikan 72 produk Indikasi Geografis (IG) Indonesia akan dapat memasuki pasar Uni Eropa segera setelah perjanjian IEU-CEPA diratifikasi. Saat ini, empat produk telah lebih dulu memperoleh sertifikasi IG dari Uni Eropa.
“Ini 'kan sekarang ada empat (yang bisa masuk Eropa), ada gula kelapa Kulon Progo, lada putih Muntok, kopi Gayo, garam amed (Bali), itu baru empat. Tapi dengan ada CEPA, nanti 72 produk, bisa masuk nanti ke sana,” jelas Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kemenkumham, Hermansyah Siregar, di Jakarta, Senin (27/10/2025).
Hermansyah menekankan bahwa sertifikasi IG tidak hanya melindungi warisan budaya, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi. Ia mencontohkan, harga gula kelapa asli Kulon Progo naik dari Rp18.000 menjadi Rp24.000 per kilogram setelah mendapatkan pengakuan ini. Dari total 218 produk IG Indonesia, ia mendorong agar lebih banyak lagi produk khas daerah yang didaftarkan.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi, yang hadir dalam penyerahan sertifikat IG untuk gula kelapa Kulon Progo, menyambut baik hal ini. “Indikasi Geografis bukan sekadar sebuah nama. Ia adalah sebuah janji. Ia memberi tahu dunia bahwa produk tersebut memiliki kisah, standar, dan jiwa,” ujarnya.
Chaibi menegaskan bahwa IEU-CEPA menciptakan peluang besar bagi produk-produk bernilai tambah asal Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan perjanjian ini dapat berlaku efektif mulai 1 Januari 2027.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |
Rambut Beruban Bentuk Pertahanan Alami Terhadap Risiko Kanker
The Adventures of Cliff Booth Tayang Lebih Awal dari Narnia
Film 'Pangku' Raih Tujuh Nominasi FFI 2025
Purbaya Tegaskan Pajak Baru Tunggu Ekonomi RI Tumbuh 6 Persen
Rute Baru Incheon–Manado Buka Gerbang Wisatawan Korea ke Sulut
Lewat CSR, Jepara Serius Jadikan Donorojo Sentra Bandeng Unggulan
Purbaya Akhiri Burden Sharing dengan BI
BEI Gandeng S&P Luncurkan 3 Indeks Baru, Bidik Investor Global
Lestari Moerdijat Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Statistik demi Kemajuan Daerah
Eddy Soeparno: Semangat Sumpah Pemuda Harus Diwujudkan dengan Aksi Nyata Menjaga Bumi