TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid mengungkapkan kesiapan lahan untuk mendukung rencana mandatori campuran etanol 10% pada BBM. Sebanyak 240 ribu hektare lahan telah disiapkan sebagai tahap awal realisasi program bioetanol nasional.
"Sementara memang kita lagi ada lahan baru 240 ribu hektare, yang tersedia itu baru 240 ribu hektare," jelas Nusron di Jakarta, Rabu (29/10/2025). Lahan tersebut tersebar di 18 provinsi dengan rencana perluasan hingga mencapai 1 juta hektare. "Tersebar, ada di 18 provinsi tapi nanti ada sampai satu juta hektare karena sedang kami carikan lagi," tambahnya.
Rencana pemerintah menanam singkong seluas 1 juta hektare ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku etanol. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa singkong, jagung, dan tebu merupakan sumber etanol potensial. Lokasi penanaman masih dalam koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk menentukan daerah yang paling cocok secara agroklimat.
Kebijakan ini merupakan implementasi dari persetujuan Presiden Prabowo Subianto terhadap mandatori E10 untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan impor BBM. Untuk memastikan kesiapan implementasi, Kementerian ESDM akan berkoordinasi dengan industri otomotif guna menguji kompatibilitas BBM bercampur etanol 10% dengan kondisi iklim tropis Indonesia.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |
Berwajah Baru Lebih Modern, Nissan Siap Rilis Elgrand Generasi Keempat
Apple Dilaporkan Sudah Siap Hapus Tombol Fisik di iPhone 20
Abadi Nan Jaya di Puncak Top 10 Global Film Netflix
Nikmati Sunset Premium dan Kuliner Lezat Angkringan ala Liberta Hotel Jimbaran Bali
Cahyo Harjo: Komitmen Presiden Telah Melambangkan Semangat Sumpah Pemuda
Sidang Patok Wilayah Tambang, PN Jakpus Tegaskan Kepatuhan Hukum PT Position
Pasar Megah tapi Kumuh, Pedagang Skak Mat Kepala UPTD Pasar Margasari Tegal
ESDM-Pertamina Pastikan Tak Ada Campuran Air dalam BBM di SPBU Jatim
BKSDA Jambi Buru Penyebab Serangan Beruang terhadap Petani di Muaro Jambi
Malang Jadi Sorotan Utama, Program PASTI Sasar 118 Desa di Jatim Demi Cegah Stunting