TIMESINDONESIA, DENPASAR – Universitas Udayana (Unud) Bali menyebutkan tidak ada tekanan akademik dialami mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berinisial TAS yang meninggal dunia karena jatuh dari lantai empat kampus tersebut.
"Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya indikasi tekanan akademik ataupun kendala administratif yang berkaitan dengan peristiwa tersebut," kata Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarani menanggapi isu terkait tekanan akademik dan bimbingan skripsi TAS di Denpasar, Bali, Senin (20/10/2025).
Ia menjelaskan pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung kepada dosen pembimbing skripsi mendiang TAS. Berdasarkan keterangan yang diterima, proses bimbingan skripsi baru berjalan sekitar 20 hari dan dua kali pertemuan.
"Proses bimbingan berlangsung baik dan komunikatif, dosen pembimbing selalu mengakomodasi topik yang diajukan oleh almarhum," katanya.
Hingga saat ini, tidak ditemukan adanya indikasi tekanan akademik ataupun kendala administratif yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Sementara itu, beberapa mahasiswa yang diduga melakukan ucapan tanpa rasa empati setelah meninggalnya TAS, ujar dia, telah dipanggil dan diperiksa.
Bahkan, petinggi Unud telah menugaskan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) untuk melakukan pendalaman atas peristiwa ini.
Untuk mempercepat proses penelusuran, Satgas itu didukung oleh Tim Pencari Fakta yang terdiri atas unsur akademisi, ahli hukum, dan psikolog kampus setempat.
Tim tersebut bertugas mengumpulkan serta menelaah data dan fakta terkait aspek psikososial mendiang.
Nantinya, Satgas PPKPT segera menyusun rekomendasi kepada pimpinan universitas terkait sanksi akhir yang akan dijatuhkan kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan tindakan nihil rasa empati.
Pihak kampus kembali menegaskan ucapan tanpa empati terhadap TAS, dalam percakapan pada pesan berbasis aplikasi WhatsApp dan tersebar luas di media sosial, dilakukan setelah TAS meninggal dunia, bukan sebelumnya.
Ia menjelaskan penegasan itu untuk meluruskan adanya isu yang berkembang bahwa TAS meninggal dunia karena mengalami perundungan.
Sebelumnya, TAS ditemukan tergeletak di halaman depan gedung FISIP Unud Kampus Sudirman Denpasar, yang diduga akibat jatuh dari lantai empat gedung tersebut pada Rabu (15/10/2025) pagi.
TAS sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawa mahasiswa tersebut tidak tertolong.
Saat ini, kasus kematian mahasiswa Unud tersebut sedang diusut oleh Kepolisian Resor Kota Denpasar. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Gebang Palace: A Silent Witness to the Young Soekarno’s Days in Blitar
Selamatkan Pantura, Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan Tanggul Laut Raksasa 535 km
Pusara Dapur MBG di Meja Suara Wakil Rakyat Marga Mubaroq
Mbappe, Kane, dan Haaland Siap Adu Tajam di Liga Champions Pekan Ini
Kemenekraf RI Hidupkan Sejarah Malahayati Lewat Film Animasi
BCA Optimistis Pertumbuhan Kredit Melonjak di Akhir 2025
Unud Tegaskan Tak Ada Tekanan Akademik di Kasus Mahasiswa TAS
UC Ventures Raih Penghargaan Nasional AIBI Award 2025
Prabowo Minta Dana Hasil Korupsi CPO Rp13 Triliun Dialokasikan untuk LPDP
Menkeu Purbaya Optimistis Tekan Risiko Shortfall Pajak di Akhir 2025