TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kondisi udara yang semakin memburuk, disertai perubahan suhu yang cepat dari dingin ke lembap, membuat Anda perlu lebih waspada dalam menjaga kesehatan, terutama sistem pernapasan dan kekebalan tubuh.
Kombinasi antara polusi udara dan perubahan cuaca ekstrem dapat menimbulkan tekanan besar bagi tubuh serta mengganggu berbagai fungsi penting sistem fisiologis.
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Dr LH Hiranandani Mumbai India, dr Swapnil Mehta mengatakan menjaga kebiasaan hidup sehat dan langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi dampak negatif polusi dan perubahan cuaca terhadap kesehatan.
Berikut lima kiat yang disarankan Mehta untuk menjaga tubuh tetap sehat di tengah polusi udara dan cuaca tidak menentu, sebagaimana dilansir dari Hindustan Times pada Minggu:
Mehta menyarankan penggunaan masker, terutama jenis N95 atau setara, saat berada di luar ruangan, terutama ketika tingkat polusi sedang tinggi.
“Masker kain atau bedah hanya memberikan perlindungan minimal terhadap partikel halus (PM2.5) yang bisa masuk ke paru-paru dan aliran darah,” ujarnya.
Selain perlindungan di luar ruangan, kualitas udara di dalam rumah juga perlu diperhatikan. Mehta menyarankan penggunaan pembersih udara (air purifier) dan menjaga jendela tetap tertutup pada jam-jam puncak polusi.
Tanaman seperti areca palm dan peace lily juga dapat membantu menyaring udara di dalam ruangan.
Mehta menekankan pentingnya menghindari kebiasaan merokok di dalam rumah atau membakar dupa berlebihan karena dapat menurunkan kualitas udara di ruangan.
Selain menjaga lingkungan, daya tahan tubuh juga perlu diperkuat dari dalam. Mehta merekomendasikan inhalasi uap, cuci hidung dengan larutan salin, serta menjaga hidrasi tubuh agar saluran napas tetap bersih.
Ia juga menyarankan konsumsi makanan tinggi antioksidan seperti buah amla dan jeruk yang kaya vitamin C, serta makanan mengandung omega-3 seperti biji rami dan kenari untuk mendukung pertahanan paru.
Fluktuasi suhu yang tajam dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi musiman. Mehta menyarankan untuk cukup tidur, rutin berolahraga, dan mengonsumsi minuman hangat seperti susu kunyit atau teh herbal guna menjaga imunitas.
“Sebisa mungkin hindari perubahan suhu ekstrem secara tiba-tiba, misalnya berpindah langsung dari ruangan ber-AC ke udara luar,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, sesak napas, mengi, atau rasa sesak di dada, terutama pada anak-anak, lansia, serta penderita penyakit paru dan jantung.
Langkah-langkah sederhana seperti penggunaan masker, menjaga kebersihan udara, serta meningkatkan daya tahan tubuh dinilai penting untuk melindungi diri di tengah meningkatnya polusi udara dan cuaca yang tidak menentu. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Laga Penentuan, Timnas U17 Harus Menang Telak Lawan Vs Honduras Demi Lolos 16 Besar
Dunia Penerbangan Komersial Amerika Serikat Kacau, 2500 Jadwal Dibatalkan
Inter Milan Kembali ke Puncak Serie A Usai Bekuk Lazio
Lewandowski Cetak Hat-trick, Barcelona Dekatkan Jarak dengan Real Madrid
Hari Ini Soeharto Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional, Gus Mus Hingga Aktivis 98 Menolak Tegas
Presiden Prabowo Bangkitkan Semangat 10 November: Lawan Kekuatan Asing Demi Kedaultan
China Kembangkan Teknologi Agar Manusia Bisa Berumur Sampai 150 Tahun
Pep Guardiola Rayakan Laga ke-1.000 dengan Kemenangan Telak Atas Liverpool
Prabowo Pimpin Renungan Suci di Hari Pahlawan 2025 di Kalibata: Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Pahlawan
Korban Angin Puting Beliung di Cianjur Terima Santunan Perbaikan Rumah