TIMESINDONESIA, MALANG – Wajah bahagia terlihat dari seluruh warga di Dusun Sukomaju B, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Program TMMD ke-126 tahun 2025, menjalankan program pipanisasi air bersih, yang akan dialirkan ke semua warga di Desa Lebakharjo.
Desa Lebakharjo, yang populer disebut Desa Pramuka itu, kini sedang ramai personel TNI, tim teknis Pemkab Malang, dan warga yang bergotong royong membantu pembangunan program TMMD.
"Sementara itu, air bersih dari pipanisasi TMMD, akan dialirkan ke warga di Dusun Sukomaju B. Selanjutnya, akan berlanjut dialirkan ke warga di dusun lainnya di Desa Lebakharjo," jelas Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno, Rabu (15/10/2025).
Sementara ini pipanisasi diperuntukkan bagi warga di RT 40 RW 17 Dusun Sukomaju B (Sengkaringan), Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Warga kata Sumarno, sangat bahagia dan bersyukur sekali dengan hadirnya TMMD. Apalagi banyak program perbaikan infrastruktur untuk fasilitas umum.
"Tasyakuran pertama sudah dilaksanakan, setelah pengaspalan sepanjan 410 meter dengan lebar 2,5 meter. Itu di Dusun Sukomaju B," katanya.
Selama ini, air yang dipakai warga adalah air bersih berasal dari sumur dan sumber sumber kecil yang ada di sekitar rumah warga. Yang ada di bukit atau lereng yang ada.
Awalnya, karena susah air bersih, ada inisiatif anak muda yang hendak akan membuat tandon dan pipanisasi untuk dialirkan ke warga di Dusun Sengkaringan.
Dandim 0818 Malang/Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, saat meninjau posko TMMD di Desa Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang. (Foto: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia).
"Anak-anak muda dan warga dengan swadaya sudah membuat tandon coran. Alhamdulillah, ada TMMD dan disambut baik oleh Pemkab Malang untuk melanjutkan program pipanisasi. Terima kasih TMMD dan Pemkab Malang," kata Yanova (33), warga Sengkaringan.
Selama ini, di Desa Lebakharjo memang banyak sumber air bersih. Apalagi jika musim hujan. "Tapi memang belum ada pipanisasi untuk dialirkan ke rumah-rumah warga," katanya.
Kebanggaan warga pada program yang dihadirkan TMMD itu juga diakui Babinsa Desa Lebakharjo, Noer Sohib. "Saya sudah puluhan tahun bertugas di desa in. Warganya sangat ramah dan suka gotong royong. Jiwa gotong royong itu sudah tumbuh sejak tahun 1978. Sejak kehadiran Presiden ke 2, HM Soeharto," cerita Noer Sohib.
Sejak saat itu, Desa Lebakharjo dinamakan jadi Desa Pramuka. Hingga saat ini, setiap pintu masuk rumah warga, ada Gapura berlambang Pramuka.
Tak hanya itu, di Desa Lebakharjo juga ada monumen Pramuka, yang di tanda tangani langsung oleh Presiden ke 2 HM Soeharto, pada tahun 1978. Dalam rangka Perkemahan Wirakarya Pramuka Kawasan Asia-Pasifik (Aspac) I.
Selain itu, juga ada monumen Perkemahan Wirakarya Kepramukaan sedunia I tahun 1993 yang ditanda tangani oleh Wakil Presiden Try Sutrisno.
Dandim 0818 Malang/Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, saat meninjau lokasi pembangunan irigasi sawah di Desa Lebakharjo, Ampelgading, Kabupaten Malang. (Foto: Yatimul Ainun/TIMES Indonesia).
Pipanisasi hingga Rabu (15/10/2025), masih dalam proses pemasangan pipa dari sumber mata air menuju perkampungan. Para pekerja terjadi dari personel TNI, tim teknis dari Pemkab Malang dan warga sekitar, secara bergiliran.
Dandim 0818 Malang/Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, meninjau langsung ke lokasi yang sedang dikerjakan. Bahkan Dandim juga ikut bekerja berbaur dengan warga dan personel TNI yang bertugas.
"Kita harus membaur bergotong royong bersama warga. Ini sebuah pengabdian kita bersama. Personel yang bertugas dan bermalam di rumah-rumah warga, harus menjaga nama baik TNI. Harus santun, ramah suka membantu. Rakyat adalah kita," kata Dandim 0818 Malang/Batu, Letkol Czi Bayu Nugroho, saat memberikan pengarahan, sebelum kerja bakti, perbangunan irigasi.
Sementara itu, menurut Bupati Malang, saat dihubungi TIMES Indonesia, bahwa program TNI Manunggal Membangun Desa menjadi bukti bahwa pembangunan tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
Namun, dibutuhkan kekuatan TNI yang dekat dengan rakyat, serta didukung dengan aparat desa dan partisipasi aktif masyarakat.
“Dengan kolaborasi antara TNI dan Pemerintah Daerah, program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan mendasar warga, terutama di daerah terpencil, terisolir, dan rawan bencana seperti yang kita hadapi di wilayah Lebakharjo," jelas Bupati yang populer dipanggil Abah Sanusi.
Abah Sanusi menambahkan, bahwa pembangunan desa harus sejalan dengan program prioritas nasional. Diantaranya yakni penguatan ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi desa.
“TMMD ini berperan penting memperkuat pondasi desa agar mampu berdaya saing dan berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045," tegas Abah Sanusi.(*)
Editor | : Yatimul Ainun |
Tanggapi Kritik Komisi XI DPR RI, Purbaya: Saya Hanya Jaga Serapan Anggaran Negara
Akademisi Puji Kebijakan Menteri Bahlil Soal Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
Adies Kadir Siap Kawal Sengketa Tanah 534 Hektare antara Warga dan Pertamina
DPR Desak Pemerintah Hentikan Deforestasi Hutan di Sumatera Utara
Diduga Memberikan Perlindungan, De Jure Minta Komisi Kejaksaan Melakukan Pengawasan Menyeluruh
Bank Indonesia dan TNI AL Luncurkan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025
Tingkatkan Pajak Daerah, Taliabu Teken Kerja Sama dengan DJP
SH Terate Tegaskan Komitmen Menjaga Warisan Budaya dan Kekayaan Intelektual Bangsa
Akademi Buah Nusantara Gandeng UPN Jatim, Siap Cetak Ahli Buah Muda Indonesia
Kebijakan Energi Berbasis Data, Pemerintahan Prabowo–Gibran Dinilai Semakin Transparan