TIMESINDONESIA, JEMBER – Bahasa Inggris sering kali menjadi gerbang menuju dunia profesional yang lebih luas, namun bagi sebagian siswa, khususnya santri di pondok pesantren, wawancara kerja dalam Bahasa Inggris terasa mendebarkan.
Menyikapi tantangan ini, tim Pengabdian Masyarakat dari Politeknik Negeri Jember yang terdiri dari lima orang dosen: Yuslaili Ningsih, S.Pd., M.Pd., Enik Rukiati, S.Pd., M.Pd., Nodistya Septian Indrastana, S.S., S.Pd., M.Pd., Vigo Dewangga, S.S., M.Pd., Renata Kenanga Rinda, S.Pd., M.Pd., menghadirkan pelatihan khusus English Job Interview dengan metode role playing bagi siswa Pondok Muslimah Syamila, Sumbersari, Jember, pada Juni 2025.
Meski Bahasa Inggris adalah mata kuliah dasar dalam kurikulum nasional, penggunaannya dalam praktik nyata, terutama speaking, masih sangat terbatas di lingkungan pesantren.
Pembelajaran yang cenderung teoritis dan minim praktik berdampak pada rendahnya kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi siswa dalam Bahasa Inggris.
Padahal, kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris sangat dibutuhkan di dunia kerja modern, terutama di perusahaan atau lembaga berskala internasional (Putri & Wijayanti, 2008).
Tim pengabdian menyampaikan bahwa hambatan utama terletak pada rasa tidak percaya diri, keterbatasan kosakata, dan lemahnya penguasaan linguistik lisan (Tuan & Mai, 2015). Lingkungan non-inggris juga berperan dalam minimnya exposure siswa terhadap komunikasi aktif dalam Bahasa Inggris.
Pelatihan ini dirancang untuk: a. menumbuhkan kepercayaan diri dalam berbicara Bahasa Inggris, b. memberikan simulasi nyata menghadapi wawancara kerja karena kegiatan bermain peran membantu peserta pelatihan dalam memahami instruksi atau tugas yang mereka terima secara lebih mendalam (Mulyono, 2012), c. meningkatkan kemampuan komunikasi dan penguasaan Bahasa Inggris praktis, d. membekali siswa dengan pengalaman langsung dan strategi sukses menghadapi English job interview.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi para santri untuk lebih percaya diri dan siap bersaing dalam pasar kerja global. Dengan bekal komunikasi yang baik, keahlian Bahasa Inggris, dan kesiapan menghadapi interview kerja, akan dapat membekali mereka menjadi generasi penerus yang unggul dan berdaya saing tinggi dalam kancah global.
***
*) Penulis: Vigo Dewangga, S.S., M.Pd., Dosen Program Studi Bahasa Inggris Jurusan Bahasa, Komunikasi, dan Pariwisata Politeknik Negeri Jember.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
Pewarta | : M. Abdul Basid |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Cara Bijak Orang Tua dalam Memberikan Akses Gadget yang Aman untuk Anak
Rayakan Hari Berkebaya Nasional Lewat Film Pendek #KitaBerkebaya
Atasi Stres Kerja dengan Strategi Sederhana Tapi Efektif
Peran Musik dalam Tumbuh Kembang Anak Menurut Psikolog
Arsenal Kalahkan AC Milan 1-0 di Laga Persahabatan Pra-Musim
Kementan Terus Dorong Realisasi Datangkan 1 Juta Sapi Dalam 5 Tahun
Dinsos Jabar Tegaskan Siswa SLBN A Pajajaran Tetap Bisa Belajar di UPTD Griya Harapan Difabel Cimahi
Resmikan Desa Budaya, Sekda Bondowoso: Generasi Jangan Tercabut dari Akar Budaya
Peringati Hari Anak Nasional, Wakil Gubernur dan Kanwil Ditjenpas Jatim Serahkan Hak Anak Binaan di LPKA Blitar
Siapa Untung, Siapa Rugi dari Kesepakatan Tarif AS–RI?