TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korupsi merupakan salah satu hambatan terbesar bagi kemajuan bangsa. Dampaknya tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Jika dibiarkan, korupsi akan melahirkan ketidakadilan sosial, memperlebar kesenjangan, serta menggerogoti moralitas bangsa. Karena itu, upaya pemberantasan korupsi bukan sekadar tugas aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen bangsa.
Dalam konteks ini, keterlibatan generasi muda menjadi sangat penting. Pemuda memiliki energi, kreativitas, idealisme, serta keberanian untuk menghadirkan perubahan.
Mereka bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga motor penggerak transformasi sosial. Dengan membangun kesadaran sejak dini, generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan budaya antikorupsi di tengah masyarakat.
Salah satu inisiatif strategis yang mendorong hal tersebut adalah Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 (Sinergi Integritas Muda Indonesia). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI bekerja sama dengan mitra strategis, termasuk GIZ, melalui format hybrid online dan offline pada tanggal 07 Agustus-12 September 2025. Tujuan utamanya adalah mencetak agen-agen muda antikorupsi yang memiliki komitmen, kapasitas, dan jejaring untuk berkontribusi nyata.
Animo masyarakat khususnya generasi muda usia 17-30 tahun terhadap program ini sangat tinggi Syarat keikutsertaan pun menekankan pentingnya integritas: peserta harus sehat secara fisik dan mental, aktif dalam kegiatan sosial, serta tidak pernah terlibat tindak pidana.
Hal ini menegaskan bahwa menjadi pejuang antikorupsi memerlukan karakter yang kuat, bukan sekadar slogan. Tercatat sebanyak 2.227 anak muda dari seluruh Indonesia mendaftar, tetapi hanya 51 peserta terpilih dari 21 provinsi yang lolos seleksi ketat.
Angka ini menunjukkan dua hal sekaligus: besarnya kepedulian generasi muda terhadap isu korupsi, sekaligus tingginya standar integritas yang harus dipenuhi untuk menjadi bagian dari gerakan ini.
Bootcamp Sintesis 2025 didesain untuk membangun ekosistem gerakan antikorupsi berbasis milenial dan gen z melalui tiga pendekatan utama. Pertama, penguatan kapasitas individu, yaitu membekali peserta dengan nilai-nilai integritas, wawasan kebangsaan, serta keterampilan advokasi.
Kedua, penciptaan jejaring kolaboratif, yang menghubungkan pemuda dengan komunitas, media, akademisi, NGO, serta berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi lintas sektor ini penting agar gerakan antikorupsi tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi saling menguatkan.
Ketiga, implementasi aksi nyata, yaitu mendorong peserta melaksanakan proyek dan inisiatif lokal di komunitas masing-masing.
Dengan strategi tersebut, bootcamp ini tidak berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan menjadi pintu masuk lahirnya gerakan berkelanjutan. Peserta diharapkan mampu menjadi role model yang membawa semangat integritas ke lingkungannya baik di kampus, tempat kerja, organisasi masyarakat, maupun ruang-ruang publik lainnya.
Dampak yang diharapkan bukan hanya lahirnya individu berintegritas, tetapi juga terbentuknya kesadaran kolektif di kalangan anak muda. Kesadaran ini menjadi pondasi penting dalam membangun Indonesia yang bersih dan transparan.
Korupsi hanya bisa dilawan jika ada sinergi antara individu, komunitas, dan tokoh bangsa. Karena itu, keterlibatan aktif pemuda menjadi salah satu kunci menuju transformasi bangsa.
Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis 2025 tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga meneguhkan pesan moral: bahwa perjuangan melawan korupsi adalah perjuangan panjang yang memerlukan keberanian, komitmen, dan kerja sama. Jika generasi muda mampu menanamkan nilai integritas sejak dini, maka masa depan Indonesia akan dibangun di atas fondasi keadilan dan kepedulian.
Dengan keterlibatan seluruh tokoh bangsa, ditambah semangat pemuda yang berdaya, cita-cita Indonesia yang bersih, adil, dan berkeadilan bukanlah mimpi jauh.
Inisiatif seperti Bootcamp Sintesis 2025 menjadi bukti bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil, namun dampaknya dapat mengalir luas ke seluruh penjuru negeri.
Masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda yang berani berkata “Berantas Korupsi Kita Bisa” dan konsisten menjadikannya bagian dari gaya hidup serta budaya bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
***
*) Oleh : Tubagus Saef Nurullah, Alumni Bootcamp Antikorupsi Nasional Sintesis KPK RI 2025.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@timesindonesia.co.id
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
Editor | : Hainorrahman |
Pemprov Jateng: Stok Beras Surplus 1,5 Juta Ton hingga Oktober 2025
Bupati Majalengka Tegaskan Dana Cadangan Rp173 Miliar untuk Kemaslahatan Publik
Riset FPIK UB: Ekosistem Lamun di Malang Selatan Terancam
Dua Pemuda 'Hilang' Paskademo di Jakarta Ditemukan
Kemenkeu Ungkap Defisit RAPBN 2026 Naik Jadi Rp689,1 Triliun
Livoli Divisi Utama 2025, TNI AU Electric Kalahkan Bharata Muda
Terjebak Semalaman, Mobil Konten Kreator Dievakuasi Damkar Banyuwangi
PMII dan Khittah Plus Mahbub Djunaidi Abad Kedua NU
Barcelona Tanpa Lamine Yamal, David Howe: Keuntungan bagi Newcastle
Sebanyak 5,9 Juta Siswa di 38 Provinsi Telah Mengikuti Cek Kesehatan Gratis