TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia dengan lebih dari 17.000 pulau tak hanya kaya akan bahasa dan budaya, tetapi juga kuliner yang luar biasa. Salah satu yang paling memikat hati adalah aneka kue tradisional nusantara atau yang akrab disebut "jajanan pasar". Lebih dari sekadar camilan, setiap kue menyimpan cerita, filosofi, dan perpaduan rasa yang autentik.
Kue tradisional Nusantara seringkali terbuat dari bahan-bahan lokal seperti tepung beras, ketan, santan, dan gula merah atau gula aren. Menariknya, penggunaan bahan ini memiliki makna tersendiri:
Ketan (Beras Ketan): Sifatnya yang lengket dan menyatu melambangkan kebersamaan dan eratnya hubungan antar sesama. Inilah mengapa makanan berbahan dasar ketan seperti Lemper, Wajik, dan Nagasari sering hadir dalam upacara adat atau perayaan.
Rasa Manis: Melambangkan momen kebersamaan yang indah dan manisnya persahabatan.
Dari ratusan jenis, ada beberapa kue yang namanya sudah melegenda dan wajib Anda coba:
Bola-bola kecil berwarna hijau cerah ini adalah salah satu ikon jajanan pasar. Terbuat dari tepung ketan dan diwarnai dengan daun suji atau pandan, Klepon menyimpan rahasia manis di dalamnya: gula merah cair.
Ketika digigit, gula merah cair akan "meledak" lembut di mulut, berpadu dengan tekstur kenyal dari ketan dan gurihnya parutan kelapa. Keunikan ini membuat Klepon tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga dikenal di Belanda dan negara Asia Tenggara lainnya.
Bentuknya yang bulat sempurna dengan balutan biji wijen di seluruh permukaannya membuat Onde-onde mudah dikenali. Kue yang berasal dari Tiongkok yang telah dimodifikasi dan diadaptasi di Indonesia ini biasanya berisi adonan kacang hijau yang manis dan lembut.
Dulunya, onde-onde bahkan disebut sebagai suguhan untuk tukang batu yang membangun istana, dan dalam budaya Tiongkok, ia adalah simbol keselamatan dan kemakmuran.
Meski namanya "lumpur", kue ini jauh dari kesan kotor. Kue Lumpur adalah kue basah bertekstur sangat lembut (seperti lumpur yang mengendap) dengan cita rasa yang dominan manis dan gurih santan. Kue ini konon terinspirasi dari kue khas Portugis, pasteis de nata, yang kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal seperti kentang atau labu kuning dan diberi aroma vanila atau pandan. Topping kismis atau kelapa muda sering menjadi pelengkap yang memperkaya rasa.
Kue khas Indonesia adalah cerminan dari keragaman budaya dan keterampilan kuliner yang diwariskan turun-temurun. Kue tradisional mana yang paling membuat Anda bernostalgia? (*)
Pewarta | : Sholihin Nur |
Editor | : Deasy Mayasari |
Gunakan Kewenangan dengan Nurani, Pesan Kunci Kapolda Malut untuk Polres Halsel
Atasi Krisis Identitas, Irani Dwi Novandi Suarakan Advokasi Kebudayaan di Cianjur
Santri, Guru, dan Narasi Feodalisme
Padukan Hijab dan Kewirausahaan, Jejak Meri Apriya Mengukir Kemandirian Perempuan
BK DPRD Gresik Datangkan Tenaga Ahli Tangani Kasus 'Rumah Murah' Anggota Dewan
Legenda Italia Fabio Cannavaro Ditunjuk sebagai Pelatih Uzbekistan di Piala Dunia 2026
Resmi Terbang Perdana Sriwijaya Air di Waingapu, Begini Harapan Bupati Sumba Timur
Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia, Sabet Dua Emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi
Lantunan Kalimat Tauhid Iringi Kepulangan Tujuh Jenazah Santri Al Khoziny
Pakar Energi Bantah Kekhawatiran SPBU Swasta Soal Kandungan Etanol dalam BBM Pertamina