Perkuat Ekonomi Digital UMKM Jatim, IM3 Buktikan Sinyal Kuat dan Aman

TIMESINDONESIA, MALANG – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melalui brand IM3 terus memperluas jaringan digitalnya di Jawa Timur (Jatim). Kali ini, IM3 menghadirkan kampanye Sinyal Kuat dan Aman, Hadir Nguatne Kediri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan UMKM.

Sebagai salah satu kota tertua di Jawa Timur (Jatim), Kediri kini menumbuhkan lebih dari 25.000 pelaku UMKM di bidang kuliner, kerajinan, dan fesyen. Sebagian besar di antaranya aktif memanfaatkan platform digital seperti marketplace dan media sosial. 

Melihat potensi itu, IM3 memperkuat kualitas jaringan di Kediri dengan dukungan 339 menara BTS yang menjangkau 99 persen populasi di kota dan kabupaten, mencakup 29 kecamatan dan 390 desa.

EVP Head of Circle Java IOH, Fahd Yudhanegoro mengatakan, Kediri dikenal dengan semangat kolaboratif yang tinggi. Karena itu, IM3 ingin memastikan masyarakat setempat dapat menikmati koneksi digital yang kuat dan stabil.

“Lewat fitur perlindungan digital IM3 SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam), pelanggan kini juga bisa berinternet lebih aman. Teknologi ini akan otomatis menyaring dan memberi peringatan terhadap potensi penipuan digital secara real time,” ujar Fahd, Minggu (12/10/2025).

Ia mengungkapkan, IM3 berkomitmen mendukung ekosistem digital Kediri agar semakin inklusif dan berdaya saing, terutama untuk pelaku UMKM dan generasi muda.

Dalam uji kecepatan jaringan di berbagai titik strategis, IM3 membuktikan performa jaringannya tetap stabil untuk mendukung aktivitas.

“Kami sudah buktikan uji coba untuk mendukung aktivitas digital seperti streaming, belajar daring, hingga promosi usaha lewat siaran langsung di media sosial,” ungkapnya.

Sementara, salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaatnya adalah Eni Siswanto, pemilik usaha tahu khas Kediri Tahu Mar.

“Dengan jaringan IM3 yang makin kuat, promosi lewat media sosial jadi lancar dan banyak pelanggan baru yang datang, bahkan dari luar Kediri. Fitur SATSPAM juga bikin kami lebih tenang dari ancaman penipuan digital,” ucap Eni. (*)