TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tenis meja Indonesia kembali tampil dalam ajang multi cabang internasional di Asia Youth Games (AYG) Bahrain 2025 setelah terakhir kali tampil dalam SEA Games 2019.
Berdasarkan keterangan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Rabu (29/10/2025), keikutsertaan di Bahrain merupakan pertama kali dalam satu dekade terakhir tenis meja Indonesia berkiprah lagi setelah diterpa dualisme kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Kini, tenis meja Indonesia kembali ke panggung internasional melalui Indonesia Pingpong League (IPL) sebagai federasi baru yang diakui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Federasi Tenis Meja Internasional atau ITTF.
IPL menerjunkan empat atlet muda di Bahrain, yaitu Oktavia Kirana, Diska Anindia Susanto, Jehezekel Jason Christian, dan Mochammad Tarikh. Mereka turun dalam tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran. Keempat atlet tampil impresif dengan lolos ke babak gugur.
Tunggal putri Oktavia Kirana melaju hingga babak 32 besar sebelum dihentikan atlet Taiwan, Wan-rong Lin. Nasib serupa dialami Jason Christian yang terhenti pada babak 32 besar karena kalah 0–3 dari atlet India, Ritvik Gupta.
Mochammad Tarikh mencatat kemenangan dramatis 3-2 atas Bilgun Ankhbayar dari Mongolia pada babak 64 besar sebelum dihentikan Yi-cing Yu dari Taiwan pada 32 besar.
Ganda campuran Oktavia Kirana/Mochammad Tarikh takluk kepada pasangan Taiwan, Chin-ting Lin/Ying-syuan Wu dalam babak 32 besar. Sedangkan Diska Anindia Susanto/Jason Christian, terhenti di babak yang sama oleh duet Malaysia, Yu Cheah/Hong Yu Tey.
Sekretaris Jenderal IPL Yon Mardiono menilai keikutsertaan para atlet sebagai langkah penting untuk menambah jam terbang atlet muda Indonesia.
“Sudah lama atlet tenis meja kita tidak tampil di ajang internasional. Semua terasa baru bagi mereka. Saya selalu bilang, kalau mau jadi yang terbaik, belajar dari yang terbaik. Di sini mereka bertemu wakil terbaik dari seluruh Asia," kata Yon.
Yon menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh dalam menghadapi kompetisi, mulai latihan teknis di pelatnas, sampai pola makan, istirahat, mental, dan strategi.
"Kalau mental tidak disiapkan, bisa kaget begitu bertanding,” tutupnya. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Deasy Mayasari |
Menemukan Dunia Baru dalam Cermin Pancasila
Livoli Divisi I Tahun 2025, Yuso Yogyakarta dan Vita Solo di Final Putri
Pemkab Majalengka Wujudkan Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan Sosial
Jadi Sekolah Ketahanan Pangan, Gubernur Jatim Sebut SMA Negeri 1 Bondowoso Bisa Jadi Pemasok MBG
Indonesia Raih Sertifikat GIAHS Pertama dari FAO untuk Agroforestri Salak Bali
Kifayatul Atqiya Bersama Alumni Pesantren, Wabup Malang: Kekuatan Bangsa pada Moral
Eddy Soeparno Wakili Indonesia di Forum Parlemen ASEAN, Angkat Isu Ketahanan Energi
Ironi Sarjana Mengantri Nasib
Ahmad Nawardi Raih Anugerah Sapta Aghita 2025, Senator Sahabat Komunitas
Siaga Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Curah Hujan Ekstrem hingga Februari 2026