Wabup Bondowoso Minta Bantuan Jatim Puspa Dimanfaatkan untuk Produktivitas

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Ratusan ibu-ibu di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mulai menerima bantuan program Jatim Puspa (Jawa Timur Pemberdayaan Usaha Perempuan). 

Adapun warga penerima manfaat di antaranya yakni 60 di desa Wringin Kecamatan Wringin; 60 penerima di Desa Mandiro, dan 24 penerima di Desa Paguan. Sementara di PAPBD di Desa Gubrih 60 penerima; dan di Desa Koncer Darul Aman ada 24 penerima manfaat. 

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i menjelaskan, bahwa program Jatim Puspa merupakan bentuk nyata perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap perempuan tangguh.

“Program Jatim Puspa adalah wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap perempuan-perempuan tangguh yang menjadi penggerak ekonomi keluarga dan desa,” paparnya. 

Setiap penerima mendapatkan bantuan barang senilai Rp2,5 juta, yang diarahkan untuk kegiatan peningkatan ketahanan pangan rumah tangga, serta penguatan usaha produktif sesuai potensi masing-masing.

Lebih lanjut, As’ad menekankan bahwa Jatim Puspa bukan semata-mata program bantuan sosial, melainkan investasi pemberdayaan perempuan. 

“Melalui Jatim Puspa, kita menanamkan semangat kemandirian, kerja keras, dan gotong royong agar penerima manfaat dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mengembangkan usaha produktif di desanya,” jelasnya.

Ia juga mengajak para penerima untuk memanfaatkan bantuan tersebut secara bijak dan berkelanjutan. 

“Jadikan sebagai modal untuk berusaha, berinovasi, dan mengelola keuangan dengan baik. Keberhasilan program ini bergantung pada kemauan dan kesungguhan untuk maju bersama,” imbuhnya saat menghadiri penyerahan alat di Desa Wringin, Kamis (30/10/2025). 

Pemerintah Kabupaten Bondowoso, lanjut As’ad, berkomitmen untuk terus mendukung berbagai program yang berpihak pada perempuan dan penguatan ekonomi kerakyatan.

“Kami meyakini, ketika perempuan berdaya, maka keluarga akan sejahtera. Mari kita buktikan bahwa perempuan Bondowoso adalah sosok tangguh, mandiri, dan berdaya. Serta pilar utama kemajuan keluarga dan daerah,” pungkasnya. (*)