TIMESINDONESIA, MALANG – Hari kedua Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) X 2025 di Universitas Brawijaya (UB) Malang diwarnai momen refleksi mendalam saat Dr. Ir. Ilham Akbar Habibie, M.B.A., memberikan kuliah umum di Gedung Samantha Krida, Rabu (30/7/2025).
Putra Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie ini, memberikan panggilan langsung kepada ratusan mahasiswa vokasi terbaik se-Indonesia yang hadir.
“Kalian adalah tulang punggung industri masa depan Indonesia,” tegas Ilham Habibie sambil menatap lekat ke arah para peserta. Ucapannya disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa yang sebelumnya tengah larut dalam semangat kompetisi OLIVIA.
Dalam kuliah umumnya, Ilham menekankan bahwa masa depan industri Indonesia yang berdaya saing global tidak dapat bertumpu hanya pada kekayaan sumber daya alam.
Tanpa industri yang kuat, menurutnya, hasil bumi dan laut Indonesia hanya akan menjadi komoditas mentah bernilai rendah.
“Siapa yang akan bekerja di industri itu? Insinyur, teknisi, manajer. Itulah kalian,” tegasnya.
Faktanya masih banyak perguruan tinggi menurutnya yang belum siap menyediakan SDM yang dibutuhkan.
"Jika saya membuka pabrik di Indonesia, apakah ada orang yang sesuai dengan keperluan saya? Jawabannya ada, tapi mungkin tidak cukup,” ujarnya, menyentil kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri modern.
Ia menekankan bahwa mahasiswa vokasi harus menjadi generasi digital yang menguasai literasi teknologi.
“Penguasaan teknologi digital bukan lagi keahlian tambahan, tapi fondasi dasar di semua profesi,” tegasnya.
Lebih jauh, Ilham Habibie memaparkan tiga pilar penting yang harus menjadi landasan industri masa depan Indonesia:
Pertama, Berkelanjutan (Sustainable): Industri harus ramah lingkungan untuk menjawab tantangan perubahan iklim.
“Ini akan menciptakan profesi-profesi baru di sektor energi terbarukan dan desain berkelanjutan,” jelasnya.
Kedua, Berbasis Ketahanan (Resilience): Industri harus mampu memperkuat ketahanan nasional di bidang pangan, energi, dan air.
Ketiga, Berwawasan Global: Industri harus mampu bersaing sekaligus berkolaborasi di tingkat internasional.
“Kita harus berpikir, bekerja, dan bertindak secara global untuk mengatasi tantangan bersama,” katanya.
Kuliah umum ini menutup agenda seminar nasional yang menjadi bagian penting dari rangkaian OLIVIA X 2025. Tepuk tangan bergemuruh di Samantha Krida bukan sekadar tanda apresiasi, tetapi refleksi bahwa pesan Ilham Habibie meninggalkan amanah mendalam bagi generasi muda vokasi.
Peserta OLIVIA X 2025 kini diingatkan bahwa mereka bukan hanya peserta lomba, melainkan arsitek dan pelaksana visi Indonesia Emas. Mereka adalah tulang punggung industri nasional yang harus siap menjawab tantangan masa depan.
Rangkaian OLIVIA X 2025 akan berlanjut pada Kamis (31/7/2025) dengan pengumuman pemenang dari 403 tim mahasiswa vokasi yang berlaga dalam berbagai kategori lomba.
Ajang ini diharapkan tak hanya mencetak juara, tetapi juga memperkuat ekosistem talenta vokasi nasional yang inovatif dan berdaya saing global.
Pewarta | : Hainor Rohman |
Editor | : Hainorrahman |
Liverpool Jadi Klub Terboros di Bursa Transfer Liga Inggris Musim Panas 2025
Pesona Ratu Clara Shafira, Anggun Berbalut Mahkota di Tengah Gemerlap Dunia Otomotif
Lebih Privasi dan Nyaman, Pemandian Air Panas Cangar Hadirkan Layanan VIP ala Jacuzzi
Khutbah Jumat Edisi 1 Agustus 2025, Jika Ingin Selamat Dunia Akhirat
Guru Agama dan Tantangan Pembelajaran Abad 21
Bukan Hanya Surga Wisata Seni Budaya, Labuan Bajo Juga Punya Segudang Sunset Terindah
Kota Batu Tuan Rumah TPO Regional Meeting 2025
Rudy Nugroho Hadir di Musda Golkar XI Kota Malang sebagai Perekat Kader
Proteksi Pengguna Muda, TikTok Hadirkan Fitur Keamanan Baru
Burnout di Tempat Kerja: Kenali, Cegah, Atasi Sekarang!