TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Suasana haru dan bangga mewarnai Wisuda Sarjana (S1) ke-15 Institut Ahmad Dahlan atau IAD Probolinggo yang digelar di Paseban Sena, Kota Probolinggo, Sabtu (20/9/2025). Sebanyak 121 wisudawan dan wisudawati resmi menyandang gelar sarjana, siap mengabdi untuk negeri.
Tahun ini, IAD Probolinggo mengusung tema “Generasi Dahlan Muda: Inspirasi Untuk Indonesia Berkemajuan”. Sebagai bentuk apresiasi, kampus langsung memberikan beasiswa penuh jenjang S2 bagi enam lulusan terbaik dari masing-masing program studi.
Dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, terdapat 54 lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam, 17 lulusan PGMI, 26 lulusan PIAUD, dan 6 lulusan Tadris Matematika.
Sementara dari Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam, ada 8 lulusan Hukum Keluarga Islam dan 10 lulusan Ekonomi Syariah.
Rektor IAD Probolinggo, Assoc. Prof. Dr. Benny Prasetiya, M.Pd.I menegaskan pihaknya terus meningkatkan kualitas kampus, mulai dari kurikulum, kerja sama internasional hingga prestasi mahasiswa.
“Ada enam mahasiswa terbaik yang kami beri beasiswa penuh program pascasarjana. Hampir semuanya lulus hanya dalam 3,5 tahun. Harapannya, dalam 5 tahun mereka bisa rampung S1 dan S2,” ujarnya.
Rektor IAD Probolinggo Benny saat kukuhkan wisudawan. (Foto: Rizky Putra Dinasti/TIMES Indonesia)
Benny menambahkan, lulusan IAD Probolinggo dibekali keterampilan wirausaha dan soft skill sejak awal. Mahasiswa keguruan dan ekonomi syariah juga ditempa lewat magang panjang di sekolah maupun lembaga terkait.
“Kami ingin lulusan IAD Probolinggo bukan hanya pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja. Gelar sarjana ini amanah yang harus dijalani dengan kerja keras dan integritas,” pesannya.
Wisuda ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting, di antaranya Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jatim Prof. Dr. Thohir Luth, Koordinator Kopertais IV Dr. H.M. Hasan Ubaidillah, BPH IAD Dr. Moh. Nur Hasan, Ketua PDM, Ketua Aisyiyah, serta para orang tua.
Kopertais IV, Hasan Ubaidillah dalam sambutannya menyebut IAD Probolinggo punya potensi besar. Ia bahkan memperkirakan dalam dua tahun ke depan kampus ini bisa bertransformasi menjadi Universitas Ahmad Dahlan.
“Pesan saya, nanti tarifnya jangan mahal Pak Rektor. Semakin dekat dengan masyarakat, semakin bermanfaat,” ucapnya sembari tersenyum.
Sementara Prof. Jabal Tarik Ibrahim dari Universitas Muhammadiyah Malang menegaskan, wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru.
“Gelar ini adalah pengakuan atas kompetensi. Tapi di balik itu ada kewajiban untuk memberi sumbangsih nyata kepada masyarakat dan bangsa,” tandasnya. (*)
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Deasy Mayasari |
Kebebasan Pers di Ujung Tanduk
SMPN 1 Singosari Malang Jalin Kerja Sama dengan Malaysia, Cetak Siswa Berwawasan Global
Edukasi Sejak Dini: Kunci Regenerasi dan Masa Depan Gemilang Batu Akik Ponorogo
Rakerda Kagama Jatim 2025 Usung Semangat Guyub Rukun Migunani
Reog Gemstone 2025: Upaya Kolaboratif Pemkab, Akademisi, dan Komunitas Bangkitkan Kejayaan Akik Ponorogo
Logika Negara Tentang Anarkisme
Semarak Kemerdekaan, Kayumerah Ternate Gelar Turnamen Sepak Bola Gawang Sedang
Berbalut Baju Tradisional, Penonton Kompak Ramaikan Teatrikal Perobekan Bendera di Surabaya
Ratusan Warga Antusias Saksikan Drama Kolosal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit Surabaya
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Malang Selatan, Personel dan Relawan Turun Tangan