TIMESINDONESIA, CIANJUR – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur (Disdikpora Cianjur) mengambil langkah mitigasi aktif di tengah ancaman cuaca ekstrem yang masih menyelimuti wilayahnya.
Hal tersebut guna memprioritaskan keselamatan seluruh peserta didik, di mana Disdikpora Cianjur saat ini memberlakukan sistem pembelajaran kondisional khususnya di sekolah-sekolah dasar.
Dalam hal ini Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Cianjur, Aripin, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil menyusul peningkatan frekuensi insiden yang berpotensi membahayakan.
Kemudian dia menuturkan bahwa akhir-akhir ini, Cianjur kerap dilanda hujan lebat dan angin kencang yang berujung pada peristiwa seperti pohon tumbang, bahkan menimpa fasilitas pendidikan.
"Iya beberapa waktu ini Cianjur tengah dilanda hujan angin yang disertai angin kencang hingga menyebabkan pohon tumbang," ujar Aripin, dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (7/11/2025).
Menanggapi situasi tersebut, Disdikpora Cianjur mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh koordinator wilayah pendidikan (Kordik). Instruksi ini meminta para kepala sekolah untuk segera menerapkan mekanisme pembelajaran yang bersifat kondisional.
"Kami sudah sampaikan melalui para kordik agar kepala sekolah lebih waspada terhadap cuaca esktrem," ungkap Aripin. Ia menekankan bahwa penyesuaian sistem pembelajaran harus dilakukan demi menjaga keselamatan para siswa.
Langkah ini, menurut Aripin, merupakan prioritas mutlak di tengah potensi bencana alam yang disebabkan oleh cuaca yang tak menentu. Keselamatan dan keamanan anak didik harus selalu diutamakan di atas segalanya.
"Kami perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi iklim yang tidak menentu. Sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan lingkungan belajar tetap aman di bawah ancaman cuaca ekstrem," ungkapnya.
Lebih lanjut Aripin dengan tegas mengingatkan bahwa pihak sekolah harus segera mengambil tindakan kondisional apabila situasi di lapangan dinilai berpotensi membahayakan siswa.
"Keselamatan siswa tentunya menjadi prioritas," tegasnya. Ia menuturkan bahwa setiap sekolah wajib memastikan peserta didik berada dalam kondisi aman, dan segera mengambil langkah penyesuaian jika situasi di luar prediksi membahayakan proses belajar mengajar.
Lebih jauh disampaikan Aripin, bahwa implementasi pembelajaran kondisional ini diharapkan mampu meminimalisir risiko buruk yang mungkin menimpa siswa selama berada di lingkungan sekolah. (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Iko Uwais Debut Sutradara untuk Film Timur
RSUD Pandega Pangandaran Raih Penghargaan BPJS Kesehatan Berkat Inovasi Digitalisasi Layanan
Ketika Hujan Membawa Plastik: Krisis Senyap yang Menguji Negara
MPR RI Dorong Pelaksanaan TKA 2025 yang Jujur dan Transparan
Calon Polisi Didorong Dukung Ketahanan Pangan Demi Keamanan Bangsa
Gut Eubiosis: Sumber 95% Serotonin dan Kunci Produksi Melatonin Alami
Kemendikdasmen Apresiasi Peran Lembaga Dalam Wujudkan Sekolah Sehat
Pendidikan yang Melanggengkan Kemiskinan
Empat Pendidik Pacitan Masuk Daftar Terbaik Jatim, Kacab Dindik Mengaku Bangga
Pisah Kenal Kajari Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko Berharap Sinergi Makin Kuat