TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta mulai berjalan kondusif secara daring setelah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama berbagai pihak melaksanakan dukungan psikososial awal berbasis Psychological First Aid (PFA) bagi siswa, guru, dan wali murid.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti menjelaskan bahwa pelaksanaan dukungan psikososial ini dilakukan secara profesional oleh 56 psikolog dari berbagai lembaga, seperti Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), Psikolog Polri, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Dinas Sosial, serta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
“Layanan psikososial pasca bencana bertujuan untuk menghilangkan trauma warga sekolah. HIMPSI merupakan mitra kami dalam mendampingi proses pemulihan mental tersebut,” ujar Suharti di Jakarta, Selasa (11/11/2025), mengutip ANTARA.
Menurut data Sekretariat Nasional Sekolah Pendidikan Aman Bencana per Senin (10/11), kondisi di lingkungan sekolah telah dinyatakan kondusif. Fasilitas sekolah, termasuk masjid yang sebelumnya menjadi lokasi kejadian, sudah direnovasi dan dicat ulang, serta karpet masjid diganti baru.
Suharti menambahkan, berdasarkan rekomendasi HIMPSI, guru diberikan pelatihan keterampilan pendampingan psikososial agar dapat membantu siswa secara jangka panjang. Selain itu, dilakukan rapid assessment terhadap 589 siswa dan guru, dan hasilnya menunjukkan seluruh warga sekolah dalam kondisi aman secara fisik maupun mental. Proses pembelajaran pun tetap dilaksanakan secara daring.
Program pemulihan mental ini dipimpin oleh Korps Relawan Bencana (KRESNA) HIMPSI, yang memberikan dukungan PFA (Psychological First Aid) kepada siswa, guru, serta tenaga kependidikan. Kegiatan dilakukan dalam kelompok kelas dengan pendampingan fasilitator dan observer, mencakup tahapan seperti orientasi dan klarifikasi fakta, normalisasi, psychoeducation, coping sharing, dan refleksi diri.
Salah satu siswa SMAN 72 Jakarta, Raya Putri Lestari dari kelas XI-E, menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan tersebut.
“Kami lebih dapat mengendalikan emosi kami saat ini. Terima kasih atas materi pemulihan mental yang telah diberikan oleh tim psikolog,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyebut telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 38/SE/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Keamanan di Satuan Pendidikan usai insiden yang terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta.
Surat edaran tersebut berisi imbauan agar seluruh sekolah di Jakarta melakukan deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban serta memperketat pengawasan di lingkungan pendidikan.
“Mulai 10 November 2025, kegiatan belajar di SMAN 72 Jakarta dilaksanakan secara daring hingga kondisi sekolah dinyatakan aman digunakan kembali,” tutur Nahdiana.(*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Lima Oknum Santri Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Warga di Cianjur
UI, Komoenitas Makara, dan Urban Spiritual Indonesia Kenang dan Beri Penghormatan pada Pahlawan Rakyat
Siapa Pahlawan Kita Hari Ini?
Komisi XIII Perkuat Perlindungan Saksi dan Korban, Targetkan Jadi Hak Inisiatif DPR Akhir Tahun Ini
Menkeu Purbaya Bicara Penguatan dan Ketahanan Ekonomi
PAD Surabaya Direncanakan Rp8,198 Triliun, Ini Strategi Jitu Wali Kota Eri Cahyadi Genjot Pendapatan
Polri Temukan Bahan Peledak di Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polri Bongkar Diduga Jaringan Besar Penyelundupan Bawang Impor di Malang
Kombes Pol Budi Hermanto: Bapak Disabilitas, Simbol Kasih dan Kemanusiaan
Kritisi Status Darurat Sampah Kota Madiun, LSM Pedal Tiga Kali Kirim Surat Audiensi