TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – style="text-align:justify">Suasana penuh kebersamaan terasa di bantaran Sungai Code di Kota Yogyakarta. Ratusan warga lintas agama bergotong royong membersihkan sungai dalam kegiatan bertajuk Reresik Bantaran Kali Code, sebuah program yang digagas Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta.
Aksi bersih-bersih ini tak hanya sebatas menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi simbol kuat kerukunan umat beragama di Kota Gudeg. Pemerintah Kota Yogyakarta pun memberi apresiasi tinggi terhadap inisiatif yang menyatukan seluruh elemen masyarakat demi menjaga kelestarian sungai yang menjadi urat nadi kehidupan warga.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan rasa bangganya kepada masyarakat dan Kemenag Kota Yogyakarta. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi kebersamaan dalam menjaga lingkungan.
Kerukunan antarumat beragama yang kemudian kita bersatu dalam rangka bersih-bersih sungai. Saya kira ini bagus sekali,” ujar Hasto, Rabu (27/8/2025).
Hasto menegaskan, menjaga kebersihan sungai bukan hanya soal estetika, melainkan juga menyangkut keberlangsungan hidup. Air yang meresap dari sungai akan menjadi sumber kehidupan masyarakat, terutama warga Yogyakarta yang masih banyak menggunakan air tanah.
“Kita mungkin berbeda agama, tapi kita punya kepentingan yang sama, musuh yang sama, yaitu sampah dan sungai yang kotor. Karena itu, kita gotong royong melawan masalah ini,” tambah mantan bupati Kulon Progo ini.
Selain bersih-bersih, kegiatan ini juga diisi dengan pelepasan ikan dan pembagian bibit tanaman. Melibatkan mahasiswa serta komunitas, aksi ini menjadi contoh nyata praktik pentahelix—kerjasama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media.
Kemenag: Ekoteologi Jadi Landasan Gerakan
Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Ahmad Shidqi, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari program Asta Cita Kementerian Agama, khususnya poin ekoteologi. Menurutnya, semua agama mengajarkan umatnya untuk menjaga alam.
“Lingkungan adalah tanggung jawab semua umat manusia. Sungai adalah bagian dari kehidupan, sehingga merawatnya juga bagian dari ibadah kita,” ungkap Shidqi.
Shidqi menyebut, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Sekitar 160 peserta ikut berpartisipasi, terdiri dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh lintas agama—Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu—serta komunitas sungai, petugas kebersihan, dan ulu-ulu sungai.
Ketua Pemerti Code, Totok Pratopo, menuturkan bahwa sejak pandemi Covid-19 dan kebijakan efisiensi pemerintah pusat, dukungan anggaran untuk perawatan sungai berkurang drastis. Akibatnya, sampah masih menjadi masalah utama karena banyak warga membuangnya ke sungai.
Namun, ia melihat terobosan Pemkot Yogyakarta di bawah kepemimpinan Hasto Wardoyo cukup menjanjikan. Salah satunya dengan pendekatan ke pemerintah pusat untuk program normalisasi Sungai Code.
“Bersama Kemenag, Pemkot, komunitas, dan masyarakat, kegiatan bersih-bersih ini kembali digalakkan. Kami juga mendorong pariwisata edukatif lewat sekolah sungai berbayar agar tetap bisa mengajak masyarakat menjaga sungai,” jelas Totok.
Kegiatan bersih-bersih Sungai Code tahun ini membuktikan bahwa sungai bukan sekadar aliran air, tetapi juga ruang sosial yang menyatukan banyak pihak. Dari tokoh agama, mahasiswa, hingga komunitas lokal, semua terlibat dalam satu misi: melestarikan lingkungan dan mempererat persaudaraan.
Dengan semangat gotong royong lintas iman, Sungai Code diharapkan tidak hanya kembali bersih, tetapi juga menjadi ikon harmoni sosial dan ekowisata berkelanjutan di Kota Yogyakarta. (*)
Pewarta | : A Riyadi |
Editor | : Faizal R Arief |
Princess Mononoke dari Studio Ghibli Kembali Tayang di IMAX
ITSEC Asia and Qrypt Join Forces to Bring Quantum-Safe Security to Indonesia
Biaya Isbat Nikah Massal di Surabaya Tanpa Bebankan APBD
Kejari Rote Ndao Tetapkan Dua Tersangka di Kasus Korupsi UPI
Kemenperin Jajal Lineup GAC Indonesia di GIIAS Surabaya 2025
BAHU NasDem Soroti Aksi Demo Gubernur Jatim, Pemakzulan Tak Bisa Lewat Jalanan
16 Pejabat Pemkab Mojokerto Dirotasi, Berikut Daftarnya
Kejuaraan Dunia Voli Putra U-21 2025, Timnas Indonesia Hajar Puerto Riko 3-0
Perang City Car Listrik Memanas, BYD Atto 1 Jadi Senjata di GIIAS Surabaya
Australia Hentikan Langkah Timnas Putri Indonesia U-16 di Semifinal ASEAN Championship 2025