TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebanyak 38 Ketua Perguruan Silat hadir atas nama Perguruan Silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Surabaya.
Mereka sepakat mendeklarasikan siap mendukung situasi aman dan nyaman Kota Surabaya pasca situasi yang tidak kondusif yang mengakibatkan masyarakat kota Surabaya ketakutan, merasa tidak aman dan nyaman beberapa hari yang lalu.
"Kami bersepakat akan mendukung situasi keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Surabaya dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak yang berwenang menciptakan keamanan dan keselamatan warga kota Surabaya. Setelah beberapa masyarakat yang menyampaikan aspirasi tetapi diduga ditunggangi oleh perusuh yang menginginkan situasi kota Surabaya menjadi tidak aman," kata Ketua Umum IPSI Kota Surabaya, Bambang Haryo Soekartono, usai deklarasi bersama 38 ketua perguruan silat se-kota Surabaya di Ria Galeria, Senin (1/9/2025) kemarin.
Menurut Bambang, pesilat Kota Surabaya baik yang aktif maupun tidak aktif ada sekitar 20% dari warga Kota Surabaya.
Jumlah ini adalah satu kekuatan yang besar, apalagi pesilat dilandasi dengan Janji 7 Prasetya Silat yang harus ikut menjaga NKRI dan ikut menciptakan terealisasinya Pancasila dan UUD 1945 di masyarakat.
Jumlah kekuatan pesilat bisa mencapai ratusan ribu bahkan mencapai 600 ribu yang bila dimanfaatkan secara maksimal bisa memberikan kontribusi yang besar untuk kekuatan perlindungan masyarakat Kota Surabaya.
"Tentu, juga bisa mendukung kekuatan keamanan baik dari Polri, TNI maupun petugas satuan pengaman seluruh wilayah Surabaya yang jumlahnya sekitar 8000 personil," demikian menurut BHS, panggilan akrab Bambang Haryo yang juga sebagai Ketua Umum IPSI Jawa Timur dan Ketua Umum Kodrat Jawa Timur.
Diharapkan kekuatan besar Pesilat Surabaya bisa ikut menciptakan iklim dan suasana kondusif serta persatuan NKRI bisa terwuju.
"Dan, masyarakat bisa secara aman, nyaman dan tenang dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari sehingga ekonomi masyarakat kota Surabaya tetap bisa terealisasi dengan baik dan berkelanjutan," kata BHS yang juga anggota komisi VII DPR RI dan sempat beberapa kali mendapatkan penghargaan kinerja terbaik DPR RI dari The Republic Institute dan Pemerhati UMKM, Petani, Nelayan dari Radar Awards 2025 juga sebagai peraih suara terbanyak Jawa Timur 1 ini.
Sebelumnya, sejumlah perguruan juga telah menjalin kolaborasi dengan aparat keamanan Polri secara tersendiri yang sudah berjalan yaitu Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Pagar Nusa, Kera Sakti dan Winongo.
Dengan deklarasi 38 Perguruan Silat seluruh Surabaya ini tentu kolaborasi keamanan di kota Surabaya akan menjadi lebih besar dan bisa menciptakan iklim aman, nyaman dan kondusif di kota Surabaya.
“Ayo jaga Surabaya, rek..!," ajak BHS.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Tersangka Bertambah, Polisi Kantongi Nama Provokator Kerusuhan di Kota Kediri
28 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Kediri, Separuhnya Masih di Bawah Umur
APBD Jatim 2025 Alokasikan Rp9,9 Triliun untuk Sektor Strategis
Kasus Balita Tewas karena Cacingan, Ahli UGM Tekankan Pentingnya Sanitasi dan Perubahan Perilaku
Polres Majalengka Tetapkan Tiga Tersangka Anarko Bawa Senjata Tajam
Kemandirian Pesantren di Ujung Tanduk
Pemda DIY Jamin Biaya Perawatan Korban Demo Mapolda
Gerindra Blora Tegaskan Sikap Tolak Aksi Anarkis, Dukung Kondusivitas Daerah
Meski Jumlah Dana Turun, Eri Cahyadi Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Tetap Jalan
Calon Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Mulai Muncul