TIMESINDONESIA, SURABAYA – Aktivis M Soleh membatalkan rencana demo Jatim Menggugat 3 September 2025 di depan Gedung Negara Grahadi dengan membongkar posko bertuliskan No Viral No Justice yang terletak di Taman Apsari, Kota Surabaya.
Pembongkaran posko dilakukan pada Senin (1/9/2025) malam, mempertimbangkan situasi keamanan yang sudah mengarah pada insiden pembakaran kelompok tak dikenal pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Posko itu kemudian tergantikan oleh tiga tenda pasukan pengamanan dari Kodim 0830/Surabaya.
Situasi pengamanan di kompleks Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/9/2025).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Sejumlah anggota TNI tampak berjaga-jaga di sekitar Taman Apsari yang menghadap langsung dengan Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/9/2025).
M Soleh atau dikenal dengan panggilan Cak Soleh mengumumkan sendiri penundaan aksi hingga situasi kondusif.
"Kami tidak ingin ada penumpang gelap bersamaan dengan aksi nanti, karena itu untuk sementara kami tunda," ucapnya.
Hingga Selasa (2/9/2025) siang, situasi sekitar Taman Apsari dan Gedung Negara Grahadi terpantau aman. Sejumlah kendaraan rantisalutsista TNI jenis anoa YON 516/CY Branjangan Kodam V/Brawijaya berada di sisi gerbang barat berdampingan mobil Damkar Kota Surabaya. Sedangkan tenda BPBD terpasang untuk mengurusi logistik dan tempat istirahat pasukan pengaman.(*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
28 Orang Jadi Tersangka Kerusuhan Kediri, Separuhnya Masih di Bawah Umur
APBD Jatim 2025 Alokasikan Rp9,9 Triliun untuk Sektor Strategis
Kasus Balita Tewas karena Cacingan, Ahli UGM Tekankan Pentingnya Sanitasi dan Perubahan Perilaku
Polres Majalengka Tetapkan Tiga Tersangka Anarko Bawa Senjata Tajam
Kemandirian Pesantren di Ujung Tanduk
Pemda DIY Jamin Biaya Perawatan Korban Demo Mapolda
Gerindra Blora Tegaskan Sikap Tolak Aksi Anarkis, Dukung Kondusivitas Daerah
Meski Jumlah Dana Turun, Eri Cahyadi Pastikan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Tetap Jalan
Calon Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Mulai Muncul
Pemilos Serentak 2025 Digelar di Bantul, Jadi Laboratorium Demokrasi Mini di Sekolah