TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerhati budaya Malang, KRA Dwi Indrotito Cahyono Adiningrat, SH., M.M., mengajak masyarakat untuk menerapkan ajaran luhur Jawa berupa Mati Sajroning Urip dan Weruh Tulisan Tanpa Papan lan Suworo Tanpa Rupo. Menurutnya, filosofi ini menjadi jalan untuk mencapai kedamaian hati sekaligus menjauhkan diri dari ego duniawi.
“Mati sajroning urip” bermakna mati dalam hidup, yakni mengendalikan ego, nafsu, dan keinginan duniawi agar seseorang mampu mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Dwi Indrotito menjelaskan, ajaran ini mengajak manusia untuk mengesampingkan kenikmatan duniawi seperti makanan, tidur, maupun kesenangan ragawi. Dengan “mematikan” ego, manusia dapat memperoleh ketenangan dan kebahagiaan sejati, bukan kebahagiaan semu yang bergantung pada hal-hal materi.
Makna Weruh Tulisan Tanpa Papan lan Suworo Tanpa Rupo
Selain itu, Dwi Indrotito juga menyinggung tentang Weruh Tulisan Tanpa Papan lan Suworo Tanpa Rupo, yang menurutnya merupakan konsekuensi dari praktik Mati Sajroning Urip.
Frasa “tulisan tanpa papan” berarti kemampuan memahami sesuatu tanpa media fisik. Sedangkan “suara tanpa rupa” menandakan kemampuan menangkap kebenaran tanpa perantara suara atau wujud nyata.
“Weruh Tulisan Tanpa Papan lan Suworo Tanpa Rupo adalah gambaran tentang kemampuan untuk memahami kebenaran batin, bukan sekadar pengetahuan lahiriah yang ditangkap melalui indra,” ujarnya.
Pria yang juga menjabat Ketua AAI Malang Raya itu menegaskan bahwa kombinasi dua ajaran tersebut mengajak manusia untuk “mati” terhadap dunia fisik agar dapat “melihat” dan “mendengar” kebenaran spiritual.
“Manusia juga harus belajar mati selagi hidup. Supoyo weruh tulisan tanpo papan, suworo tanpo rupo, supaya bisa memahami tulisan tanpa papan dan suara tanpa rupa. Jangan sampai terbalik,” pungkasnya.(D)
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Komisi A DPRD Jatim Berhasil Kawal Gaji Pegawai POP, Status Kepegawaian Masih Menunggu
Kenaikan Pajak Saat Krisis Iklim
PWI Pusat Umumkan Susunan Pengurus 2025–2030, Ahkmad Munir Pimpin Kabinet Persatuan
Pemerintah Terbitkan 8 Program Paket Kebijakan Ekonomi 2025
Konektivitas Udara Dorong Ekonomi Jawa Timur Jadi Titik Strategis
Optimalkan Layanan, Polresta Banyuwangi Tambah Jam Layanan SKCK Hingga Pukul 22.00 WIB
Rem Blong Tak Terkendali, Sopir Ceritakan Kronologi Bus RS Bina Sehat Terguling di Jalur Bromo
Journey100 Ring of Kawi 2025: Ultra Run 115 KM untuk Amal dan Pelajaran Hidup
Calon Hakim Agung Suradi: Hukuman Mati Masih Diperlukan
Kesejahteraan Masyarakat Jember Terabaikan