TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – World Clean Up Day (WCD) 2025 di Kota Probolinggo tampil beda. Sebelum aksi bersih-bersih dimulai, tim lebih dulu melakukan uji laboratorium mikroplastik di Sungai Legundi, Sabtu (20/9/2025).
Langkah ini membuat gotong royong warga terasa lebih ilmiah dan terukur. Bukan sekadar angkut sampah, tapi juga menghadirkan data presisi. Cara ini diharapkan memperkuat ambisi Probolinggo meraih Piala Adipura sekaligus mendeklarasikan diri sebagai “Terasnya Bromo.”
Wali Kota Probolinggo Dokter Aminuddin menyebut inovasi ini sebagai yang pertama di Indonesia. “InsyaAllah, uji laboratorium sebelum Clean Up Sungai ini, Kota Probolinggo yang pertama. Daerah lain masih belum,” katanya.
Hasil awal cukup mengejutkan. Kadar mikroplastik di Sungai Legundi sebelum dibersihkan mencapai 58,5 mikrogram per liter.
“Biasanya setelah beberapa kali clean up dan pemasangan trashboom, kadarnya akan turun,” jelasnya.
Alat berat juga diturunkan untuk mengangkut sampai di sungai legundi dalam peringatan WDC 2025 (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)
Aksi pembersihan dipusatkan di tiga titik strategis yakni depan RS Ar Rozy, sekitar 500 meter dari rumah sakit, dan Dam Kelep. Ratusan relawan lintas elemen masyarakat ikut bergerak, ditambah dua unit alat berat untuk mempercepat pembersihan.
Dokter Aminuddin menegaskan kegiatan ini bukan insidental. Setiap aksi rutin dilaporkan ke DLH Provinsi Jawa Timur dan sejalan dengan RPJMD, yang menempatkan mitigasi bencana sebagai prioritas pembangunan.
Soal target nasional penanganan sampah 2029, Aminuddin optimistis Kota Probolinggo bisa lebih cepat. “Saat ini target kita sudah 80 persen. Irigasi dan drainase sudah direvitalisasi tahun ini. Tahun depan harapannya bebas banjir,” ujarnya.
Menurutnya, bebas banjir adalah tangga awal menuju target besar yakni Piala Adipura. “Nantinya dengan target Piala Adipura, barulah Kota Probolinggo berani mendeklarasikan diri sebagai Terasnya Bromo,” tegasnya.
Strateginya jelas, rutin membersihkan enam sungai, termasuk Legundi, dan memperkuat kolaborasi dengan Pemkab Probolinggo serta instansi terkait.
World Clean Up Day 2025 di Probolinggo bukan sekadar peringatan. Ini bukti bahwa kota kecil di tapal kuda ini sedang melangkah dengan strategi cerdas dan berbasis data menuju lingkungan yang berkelas. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Rehabilitasi Mangrove Banyuwangi, Jaga Ekosistem Sekaligus Bangkitkan Ekonomi Pesisir
Raib Selama Dua Tahun, Polsek Rogojampi Berhasil Kembalikan Motor Korban Penggelapan di Banyuwangi
Meretas Kesenjangan Digital di Sekolah SLB
Kemeriahan Kirab Tumpeng 2.000 Ekor Bandeng di Gresik, Targetkan Masuk Rekor MURI
Program Inovatif untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SD Mumtaz Sidoarjo
Bupati Sanusi Resmikan Malang Tourism Gateway, Menandai Hari Jadi ke-1265 Kabupaten Malang
Apris Amyllia, Menjaga Jati Diri Bandung Barat Lewat Seni dan Budaya
Ayo, Saksikan dan Ikuti Komodo Run 2025: Lari Sehat di Jantung Wisata Labuan Bajo!
Ketika Tabungan Negara Menjadi Cermin Ketidakberesan
Fakultas Pertanian UTM Berdayakan Kader PKK Desa Sabiyan untuk Tingkatkan Gizi Keluarga