TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebanyak 394 pesepeda dari berbagai daerah dan mancanegara ambil bagian dalam ajang Banyuwangi Blue Fire Ijen King of Mountain (KOM) 2025. Event balap sepeda yang menantang rute ekstrem menuju Gunung Ijen ini resmi dilepas oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Pantai Boom Marina, pada Sabtu (27/9/2025).
Dalam sambutannya, Ipuk menyampaikan rasa bangga karena kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini kembali dipercaya menjadi tuan rumah salah satu event sport tourism bergengsi di Indonesia.
Ipuk berharap, para peserta tidak hanya berfokus pada raihan juara, tetapi juga bisa menikmati panorama alam serta kekayaan budaya Banyuwangi.
“Mudah-mudahan ke depan kegiatan ini bisa terus dilaksanakan. Kami berkomitmen menjadikan Banyuwangi bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga pusat sport tourism di Indonesia,” kata Ipuk, Sabtu (27/9/2025).
Menurut orang nomor satu di Bumi Blambangan itu, Banyuwangi Blur Fire Ijen KOM 2025 adalah rangkaian promosi pariwisata yang memadukan olahraga dengan seni dan budaya.
“Kami punya tagline, sekali Anda datang ke Banyuwangi pasti ingin kemblai. Semoga pengalaman menantang di Ijen menjadi alasan para peserta untuk terus datang lagi,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama Forkopimda foto bersama para pembalap Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, M Alfin Kurniawan, menjelaskan bahwa penyelenggaraan seri terakhir Mainsepeda Trilogy ini diikuti oleh 394 peserta.
Rute tahun ini, dimulai dari Pantai Boom Marina, melewati Bandara Banyuwangi, Kampung Bali Patoman, kembali ke arah kota menuju pit stop Gelanggang Olahraga (GOR) Tawang Alun melalui jalan Brawijaya.
Dari titik GOR Tawang Alun, peserta dilepas untuk flying start dari kawasan Gapura Ijen Geopark, Banjarsari, dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer penuh tanjakan ekstrem menuju kawasan Paltuding, Kawah Ijen.
“Rute ini memang tidak terlalu panjang, tapi tantangan utamanya ada di eleveasi tanjakan. Inilah yang membuat Ijen KOM selalu dinanti para pembalap,” kata Alfin.
Di sisi lain, Alfin mengungkapkan dampak positif dari event ini sangat terasa bagi masyarakat. Dari sektor ekonomi, hotel, homestay, hingga penginapan milik warga mengalami peningkatan okupansi karena banyaknya peserta dan tim yang datang.
“Selain memperkuat branding Banyuwangi sebagai sport tourism, ajang ini juga memberdayakan warga lokal sebagai volunteer dan panitia. Sektor ekonomi pun ikut bergerak, karena peserta dan tim tidak hanya menginap di hotel, tapi juga di homestay dan penginapan milik warga,” tuturnya.
Alfin juga berharap, Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025 tidak hanya berhenti sebagai event tahunan, tetapi juga menjadi magnet untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi Bumi Blambangan.
“Harapan kami kunjungan mereka (peserta Ijen KOM) setelah event itu semakin banyak di Banyuwangi,” tutupnya. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Nilai TKA Jadi Syarat Wajib SNBP 2026, 1,5 Juta Siswa Sudah Mendaftar
4.000 Orang di Dunia Bakal Hadir dan Meriahkan Kirab Budaya Dua Abad Klenteng Eng An Kiong Malang
Demo Ricuh di Kota Malang, Polisi Catat Kerugian Capai Rp3,8 Miliar
Lepas 1.000 Lampion, Kaliploso Hartimoon Carnival Banyuwangi 2025 Berlangsung Meriah
65 Tahun Karang Taruna, Suryadi Ingin Ada Energi Baru Kepemudaan
China Hormati Keputusan Trump Soal Penjualan TikTok ke Investor AS
BGN Pertanyakan Data 34 Dapur MBG yang Punya Sertifikat Higienis
Pembangunan Giant Sea Wall Pantura, AHY: Tak Bisa Hanya Andalkan APBN
Nostalgia Logo Klasik, Google Rayakan Ulang Tahun ke-27 dengan
Wakil Kepala BGN Menangis, Minta Maaf atas Kasus Keracunan MBG