TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sebanyak 28 santri asal Surabaya menjadi korban ambruknya mushala asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hal tersebut diungkap Kepala DPKP Kota Surabaya, Laksita Rini.
"Infonya kalau dari Surabaya itu ada sekitar 28 orang. Kami terus berkoordinasi dengan tim di lapangan, baik dari provinsi maupun Basarnas untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin,” ungkapnya, Selasa (30/9/2025).
Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, dua korban di antaranya meninggal dunia. Korban meninggal dunia atas nama Maulana Alfan Ibrahim (11), warga Pabean Cantian yang akan dimakamkan di Madura. Dan Mochammad Mashudulhaq, santri asal Kali Kendal, Dukuhpakis, Surabaya.
Hingga saat ini, tercatat hampir 100 santri menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, 38 santri dirawat di RSUD Notopuro, 6 santri mendapat perawatan di RS Delta Surya, dan sekitar 49 santri lainnya dirawat di RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, dalam musibah ini pihaknya turut menerjunkan tim. Irvan menyebutkan, BPBD Surabaya mengirimkan satu pleton tim rescue untuk melakukan penyelamatan korban yang tertimpa bangunan runtuh di Ponpes Al-Khoziny.
“Betul, kami kirim satu pleton tim rescue dan peralatan rescue. Peralatan tersebut diantaranya ada helm safety, alat pemotong besi, mesin penyangga hidrolis, lampu, dan jack hammer,” pungkas Irvan.
Sebagai informasi, sampai saat ini, puluhan ambulans terus hilir mudik mengantar korban ke rumah sakit rujukan. Di sekitar lokasi, suasana penuh duka menyelimuti keluarga santri dan warga yang menanti kabar dari tim penyelamat.
Penyebab pasti robohnya bangunan berusia 10 bulan itu kini tengah dalam penyelidikan tim Polda Jatim bersama Polresta Sidoarjo. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Deasy Mayasari |
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Inspeksi 15 SPPG, Ini Hasilnya
272 Pejabat Probolinggo Dirotasi, Wali Kota: Bukan Sekadar Mutasi
Berharap Demo Tak Ricuh, Wali Kota Malang: Masyarakat yang Rugi
DPRD Kota Malang Fokuskan APBD 2026 ke Pengembangan SDM dan Pelayanan Publik
Warsubi Optimistis Koperasi Desa Merah Putih di Jombang Jadi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan
Ratusan Guru Madrasah di Tasikmalaya Gelar Aksi di DPRD, Suarakan Kesejahteraan dan Kesetaraan
Atlet Tarung Derajat Majalengka Sumbang Medali Perunggu di POPDA Jabar 2025
Santri Darul Ulum Jombang Gelar Sholat Gaib, Doakan Korban di Ponpes Al Khoziny
Pemkab Majalengka Tekankan Stabilitas Fiskal dalam Pengajuan RAPBD 2026
Reformasi Polri dan Tuntutan Demokrasi Sipil