TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama Polresta Sidoarjo memberikan layanan trauma healing bagi para korban dan keluarga korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Program ini dilakukan untuk membantu pemulihan mental dan emosional pasca musibah yang terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.
Kegiatan trauma healing dipimpin Kabag Psikologi SDM Polda Jatim, bersama Kabag SDM Polresta Sidoarjo Kompol Hery Dian Wahono dan sejumlah anggota. Tim psikologi mendatangi para santri korban yang masih dirawat di rumah sakit, serta memberikan pendampingan kepada keluarga korban di kawasan ponpes.
“Layanan trauma healing ini merupakan wujud simpati dan kepedulian kepolisian kepada para korban dan keluarga. Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung pemulihan mental mereka setelah peristiwa memilukan ini,” Kata Kabag Psikologi SDM Polda Jatim, AKBP Mujib, Selasa (30/9/2025).
Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo mendengarkan langsung cerita para korban mengenai pengalaman mereka saat musala runtuh. Tak hanya itu, Tim juga menampung keluh kesah keluarga yang masih menunggu kabar santri mereka.
"Selain memberikan dukungan moral, polisi juga menyampaikan semangat agar para korban dan keluarga tetap kuat menghadapi cobaan ini," jelasnya
“Kami ingin mereka tidak merasa sendirian. Ada banyak pihak yang peduli, memberikan doa, dan membantu meringankan beban perasaan mereka,” pungkas AKBP Mujib. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Deasy Mayasari |
700 Personel Ikuti Apel, Bupati Banjarnegara Pastikan Kesiapan Hadapi Bencana
Pemkot dan DPRD Surabaya Sepakati KUA-PPAS APBD 2026, Percepatan Pembangunan Jadi Prioritas
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 Angkat Wisata Olahraga Indonesia ke Dunia
Bupati Banjarnegara Lantik PNS dan Serahkan SK Pengangkatan PPPK Tahap II 2024
G30S PKI dan Masyarakat Sipil Menjaga Bangsa
Bom Guncang Quetta Pakistan, 10 Orang Tewas dan 32 Luka-Luka
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Inspeksi 15 SPPG, Ini Hasilnya
272 Pejabat Probolinggo Dirotasi, Wali Kota: Bukan Sekadar Mutasi
Menag Kunjungi Pesantren Al Khoziny, Tegaskan Upaya Cegah Kejadian Terulang
Berharap Demo Tak Ricuh, Wali Kota Malang: Masyarakat yang Rugi