TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan santri dari berbagai pesantren di Malang bakal turun ke jalan. Mereka akan menggelar aksi protes di depan Gedung DPRD Kota Malang mulai pukul 09.00 WIB. Aksi ini dipicu tayangan program Xpose Uncensored Trans7 yang dinilai melecehkan kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo.
Koordinator aksi Santri Malang Menggugat, Fairouz Huda, menyebut narasi dalam tayangan itu bukan sekadar keliru, tapi fitnah keji. Tayangan tersebut dinilai menggambarkan relasi kiai dan santri seperti hubungan budak dan majikan.
“Pembusukan secara naratif yang dilakukan oleh Trans7 tentu kedzaliman terhadap kalangan pesantren. Ini bukan hanya hoaks, tapi fitnah keji yang agitatif,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Fairouz menilai Trans7 telah melampaui batas. Menurutnya, penghormatan terhadap kyai adalah adab yang dijaga santri. “Narasi itu nalar bengkok, buta sejarah, dan wujud moral jurnalisme membusuk,” tegasnya.
Santri Malang Menggugat mendesak KPI, Kementerian Komdigi, dan Presiden menindak tegas Trans7. Mereka meminta izin siar stasiun televisi itu dicabut.
“Kami menggugat agar KPI, Kementerian Komdigi, bahkan Presiden harus menindak tegas dengan menghentikan izin operasional Trans7,” kata Fairouz.
Mereka juga menyerukan seluruh santri untuk ikut aksi. “Besok akan kami suarakan di ruang publik. Kita bela kehormatan kyai, santri, dan pesantren,” lanjutnya.
Merespons polemik ini, Trans7 menyampaikan permohonan maaf resmi kepada Pondok Pesantren Lirboyo, yang menjadi objek tayangan.
Surat bernomor 399/DSMA-PR/25 tertanggal 13 Oktober 2025 itu ditandatangani Renny Andhita, Kepala Departemen Programming, dan Andi Chairil, Direktur Produksi.
Trans7 mengakui keteledoran dan kurang cermat dalam menayangkan program tersebut.
“Kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada segenap kyai, pengasuh, santri, dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo,” tulis manajemen Trans7.
Mereka berkomitmen tidak lagi menayangkan konten serupa dan akan menghadirkan tayangan yang mencerminkan nilai positif pesantren.
“Kami menyadari tayangan itu menimbulkan ketidaknyamanan. Ini menjadi pembelajaran bagi kami agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang tidak relevan,” lanjutnya.
Aksi Santri Malang Menggugat diperkirakan diikuti ratusan peserta. Aaksi tetap digelar meski Trans7 sudah menyampaikan permohonan maaf. (*)
Pewarta | : Sholihin Nur |
Editor | : Khoirul Anwar |
Merawat Persatuan di Era Budaya Digital
Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Kejutan, Perumda Tirta Baghasasi Bungkam TNI AU 3-0
Penyerapan Anggaran Program MBG Capai Rp20,6 Triliun
Menkeu Purbaya Beberkan Kondisi APBN 2025: Defisit Capai Rp371,5 Triliun
Santri, Kiai dan Pesantren di Tengah Sorotan Media
Xpose Uncensored Trans7, Ferry Hamid: Jaga Etika Informasi, Santri Pejuang Kemerdekaan
Trump Umumkan Bantuan Kemanusiaan Mulai Mengalir ke Gaza
IKA PMII Kabupaten Malang Tegaskan Sikap terhadap Trans7
Suara Kemanusiaan Global Sumud Flotilla
Cegah Tragedi Terulang, Wali Kota Eri Gandeng IKA ITS Audit Struktur Bangunan Ponpes