TIMESINDONESIA, BANJAR – Berbeda dari perayaan yang biasa digelar di Sekretariat Pramuka Kwarcab Kota Banjar, kegiatan Jambore On The Air dan Jambore On The Internet (JOTA-JOTI) tahun ini hanya dihadiri Kepala Dispora Kota Banjar, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan yang biasanya selalu dihadiri jajaran pengurus Pramuka Kwarcab Kota Banjar kini seolah tidak lagi mendapatkan perhatian serius dan kebanyakan dihadiri pengurus ORARI Lokal Kota Banjar yang tetap setia mendorong eksistensi JOTA JOTI di kancah dunia.
JOTA-JOTI adalah singkatan dari Jamboree On The Air dan Jamboree On The Internet, sebuah acara Pramuka internasional terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap tahun melalui radio amatir (JOTA) dan internet (JOTI).
Kegiatan ini mempertemukan jutaan Pramuka dari berbagai negara untuk berkomunikasi, bertukar cerita dan budaya, serta membangun persahabatan sehingga dapat menjadi kesempatan berharga bagi anggota Pramuka untuk memperluas wawasan teknologi komunikasi.
Ratusan anggota Gerakan Pramuka dari tingkatan penggalang dan penegak se Kwarcab Kota Banjar mengikuti kegiatan ini dengan antusias selama tiga hari ke depan.
Ketua ORARI Lokal Kota Banjar sekaligus Wakil Ketua Bidang Humas, Komunikasi, dan Informatika Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Banjar, Yana S Bachyan, mengungkap bahwa JOTA JOTI 2025 ini memang berbeda dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.
"Kegiatan kali ini minus peranan dan support langsung dari Ketua Pramuka Kwarcab Kota Banjar. Dampaknya sangat terasa karena minimnya anggaran yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini sedang berurusan dengan hukum," ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut Yana, pihaknya tetap serius dalam menyelenggarakan kegiatan ini walau minim dukungan secara anggaran maupun kehadiran para pengurus Pramuka inti yang beralasan tengah ada kegiatan lain.
Yana menambahkan, kegiatan ini lebih memusatkan pada pemberian edukasi tentang teknologi radio amatir, termasuk cara berkomunikasi menggunakan kode morse dan peralatan komunikasi modern lainnya.
"Saya berharap anggota Pramuka dapat memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan keterampilan di bidang teknologi komunikasi," harapnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Banjar, Lutfi Hikmawan, menilai Jota Joti sebagai kesempatan emas bagi Pramuka untuk belajar langsung dari para profesional ORARI.
“Jota Joti ini memiliki keunggulan, yakni bisa tersambung dengan luar negeri. Pembelajaran Jota Joti yang didampingi langsung oleh pakar profesional dari ORARI sangat berdampak positif,” terangnya.
Lutfi mendorong anggota Pramuka untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, khususnya dalam hal komunikasi global dan jaringan radio. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Penyuluh Pertanian Pacitan Bakal Alih Status ke Pusat
Jaga Marwah Ulama, Himasal Ponorogo Gelar Aksi Damai dan Doa Bersama
Delapan Siswa SR Terintegrasi 7 Probolinggo Mundur, Antara Disiplin Ketat dan Tantangan Adaptasi
Cuaca Ekstrem Meningkat, Pemkab Cianjur Tetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi
Amerika Serikat Jalankan 4 Eksekusi Mati dalam Seminggu, Bulan Tersibuk Sejak 2011
Polri Targetkan Bangun 100 SPPG di Jateng
Pacitan Dapat 30 Ribu Vaksin Antraks, Tak Sedikit Peternak Menolak
Gus Nasrul: Menghina Lirboyo Sama Saja Merendahkan Kebesaran Islam
Santri, Amplop, dan Luka Jurnalistik
BMKG : Hari Ini Kota Malang Hangat, Cuaca Cerah Berawan