TIMESINDONESIA, BANTUL – Menyambut musim tanam pertama (MT I) tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bantul memastikan kesiapan para petani dengan dukungan bantuan benih padi dan jagung dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala Dinas P Ketahanan Pangan Kabupaten dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo, mengatakan bantuan bibit tersebut sudah turun dari pemerintah pusat dan siap disalurkan kepada kelompok tani yang telah mengusulkan kebutuhan bibitnya.
“Benih untuk musim tanam sudah turun dari pemerintah pusat. Petani yang mengajukan usulan sudah siap menanam, sementara yang tidak mengusulkan tentu tidak mendapat jatah,” ujar Joko, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, bantuan tersebut meliputi benih padi dan jagung, dengan jenis padi Impari yang dinilai sangat cocok dengan kondisi lahan pertanian di Bantul.
“Jika curah hujan mulai merata pada Oktober, petani bisa langsung menanam padi. Namun jika hujan belum merata, kita arahkan ke tanaman palawija seperti jagung,” jelasnya.
Joko menjelaskan, bibit padi akan ditanam di lahan seluas 6.704 hektare, dengan kebutuhan 25 kilogram per hektare, dan melibatkan 542 kelompok tani. Sementara itu, bibit jagung disiapkan untuk lahan 1.937 hektare, dengan kebutuhan 15 kilogram per hektare, dan melibatkan 278 kelompok tani di seluruh Bantul.
“Dengan dukungan benih dari APBN ini, kita optimistis Bantul siap menghadapi musim tanam. Kami harap petani memanfaatkan bantuan ini dengan baik agar produksi pertanian meningkat,” tutupnya. (*)
Pewarta | : Soni Haryono |
Editor | : Faizal R Arief |
Pusara Dapur MBG di Meja Suara Wakil Rakyat Marga Mubaroq
Mbappe, Kane, dan Haaland Siap Adu Tajam di Liga Champions Pekan Ini
Kemenekraf RI Hidupkan Sejarah Malahayati Lewat Film Animasi
BCA Optimistis Pertumbuhan Kredit Melonjak di Akhir 2025
Unud Tegaskan Tak Ada Tekanan Akademik di Kasus Mahasiswa TAS
UC Ventures Raih Penghargaan Nasional AIBI Award 2025
Prabowo Minta Dana Hasil Korupsi CPO Rp13 Triliun Dialokasikan untuk LPDP
Menkeu Purbaya Optimistis Tekan Risiko Shortfall Pajak di Akhir 2025
Menkeu Sebut Rendahnya Yield SBN Bukti Investor Percaya Ekonomi RI
DJP Incar 14 Juta SPT 2025, Wajib Pajak Diminta Segera Aktivasi Coretax