TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sorak-sorai penonton berpadu dengan dentuman musik kompetisi menggema di Pendopo Kabupaten Jombang akhir pekan lalu. Ratusan gamer dari berbagai daerah di Jawa Timur tumplek blek mengikuti Jombang Fest Esport Competition 2025, ajang bergengsi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-115 Kabupaten Jombang.
Event hasil kolaborasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jombang bersama Esports Indonesia (ESI) Jombang ini berhasil menarik perhatian lebih dari 500 atlet esport dari kalangan pelajar hingga komunitas profesional. Mereka beradu strategi dan kecepatan tangan di dua gim populer, Mobile Legends dan Free Fire, dengan total hadiah mencapai Rp45 juta.
Namun lebih dari sekadar pertandingan, kompetisi ini menjadi wadah pembinaan karakter, sportivitas, dan kolaborasi bagi generasi muda. Sejak babak penyisihan hingga final, suasana penuh semangat dan antusiasme menunjukkan bahwa esport kini bukan lagi sekadar hobi, melainkan ruang kreatif yang membentuk daya juang anak muda di era digital.
Ketua Umum ESI Jombang Rahmat Agung Saputra mengapresiasi antusiasme luar biasa para peserta.
“Animo yang tinggi ini menunjukkan bahwa Jombang punya potensi besar di dunia esport. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar melahirkan atlet berprestasi yang mampu bersaing di tingkat nasional,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Kebanggaan semakin lengkap ketika tim asal Jombang berhasil meraih juara dua dan tiga di kategori Mobile Legends. Prestasi ini menjadi bukti bahwa bakat lokal mampu bersaing dengan pemain dari berbagai kota besar di Jawa Timur.
Turnamen dua hari yang digelar pada 25–26 Oktober 2025 itu ditutup dengan penyerahan hadiah oleh Kepala Dispora Jombang bersama Ketua ESI. Riuh tepuk tangan penonton menandai berakhirnya kompetisi yang penuh semangat tersebut.
Rahmat menegaskan bahwa esport bukan hanya hiburan, tetapi juga peluang prestasi dan profesi baru bagi anak muda.
“Sekarang zamannya sudah berubah. Bermain game bisa menjadi jalan menuju prestasi. Tapi pembinaan harus terus dilakukan agar pemain muda tidak berhenti hanya di panggung kompetisi,” katanya.
Menurutnya, pembinaan berkelanjutan menjadi kunci agar potensi besar generasi muda Jombang tidak sekadar muncul sesaat, melainkan berkembang menjadi kekuatan yang berkelanjutan.

Kesuksesan Jombang Fest Esport Competition 2025 menjadi momentum penting bagi Kabupaten Jombang—yang dikenal sebagai Kota Santri—untuk menatap masa depan sebagai pusat pembinaan atlet esport di Jawa Timur.
Rahmat menyebut Jombang memiliki modal kuat menuju ke arah itu: dukungan pemerintah daerah, infrastruktur yang berkembang, serta antusiasme luar biasa dari para pemain muda.
“Kami melihat banyak talenta potensial di sini. Jika dikelola dengan baik, Jombang bisa menjadi salah satu lumbung atlet esport regional,” ujarnya.
Untuk mewujudkannya, ESI Jombang telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, mulai dari pembentukan akademi esport, kompetisi rutin, kolaborasi dengan sekolah atau kampus, pelatihan bagi pelatih dan manajer tim, serta pembangunan arena latihan dan infrastruktur digital yang mendukung pengembangan talenta.
“Dengan strategi ini, kami yakin Jombang bisa menjadi rumah bagi atlet esport masa depan, bukan hanya untuk Jawa Timur, tapi juga nasional,” kata Rahmat. (*)
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Rambut Beruban Bentuk Pertahanan Alami Terhadap Risiko Kanker
The Adventures of Cliff Booth Tayang Lebih Awal dari Narnia
Film 'Pangku' Raih Tujuh Nominasi FFI 2025
Purbaya Tegaskan Pajak Baru Tunggu Ekonomi RI Tumbuh 6 Persen
Rute Baru Incheon–Manado Buka Gerbang Wisatawan Korea ke Sulut
Lewat CSR, Jepara Serius Jadikan Donorojo Sentra Bandeng Unggulan
Purbaya Akhiri Burden Sharing dengan BI
BEI Gandeng S&P Luncurkan 3 Indeks Baru, Bidik Investor Global
Lestari Moerdijat Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Statistik demi Kemajuan Daerah
Eddy Soeparno: Semangat Sumpah Pemuda Harus Diwujudkan dengan Aksi Nyata Menjaga Bumi