TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumba Timur melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pembangunan kawasan transmigrasi Melolo di Kabupaten Sumba Timur Tahun Anggaran (TA) 2025.
Kepala Distransnaker Kabupaten Sumba Timur Yulianus L. Amah Selasa (28/10/2025) membenarkan, monev yang dilakukan Distransnaker bersama Kejari Sumba Timur dalam rangka sinergitas pelaksanaan program transmigrasi yang transparan dan akuntabel serta menindaklanjuti hasil ekspos kegiatan dan pendampingan hukum.
“Jadi benar jika Distransnaker dan Jaksa telah melakukan monitoring pada Senin (27/10/2025) kemarin di kawasan transmigrasi Melolo dan Lewa dalam rangka sinergitas pelaksanaan kegiatan program transmigrasi yang transparan dan akuntabel,” kata Yulianus.
Menurutnya, pembangunan kawasan transmigrasi Melolo di Sumba Timur ada beberapa kegiatan fisik proyek strategis yang sementara dikerjakan oleh pihak ketiga rekanan TA 2025 telah dilakukan pengawasan ketat agar menghasilkan kualitas yang baik.
Lebih lanjut Yulianus menjelaskan, keterlibatan pihak Kejaksaan pada kegiatan ini adalah sebuah proses pengawasan bukan hanya sebagai pendamping namun juga sebagai bentuk transparansi dan komitmen bersama untuk memastikan proyek berjalan sesuai perencanaan.
“Tentu keterlibatan Kejaksaan dalam kegiatan ini bukan hanya sekadar pendamping tetapi juga sebagai bentuk transparan dan komitmen bersama agar memastikan proyek itu berjalan dengan baik sesuai perencanaan,”ujarnya.
Adapun kegiatan monev yang dilakukan yakni, Pembangunan rumah tinggal dan Jamban keluarga (RTJK) sebanyak 50 unit., Pembangunan Jalan antar SP 5 dan S7 Lapen sepanjang 3 Km,. Pembangunan Embung di SP 5., Pembangunan sarana air bersih 5 unit sumur bor air dalam., Pembangunan Gedung Sekolah Dasar., Pembangunan toilet modern sebanyak 6 unit dan Rehab Gedung Sekolah Dasar sebanyak 6 unit.
“Dari 7 item pekerjaan ini diantaranya pembangunan jalan antar SP 5 dan S7 Lapen sepanjang 3Km sudah hampir selesai dalam waktu dekat dengan kualitas bagus yang dikerjakan CV. Sinar Bahagia sedangkan pekerjaan rumah dan lainnya masih perlu di kawal,”sebut Yulianus.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumba Tmur Akwan Annas, SH, MH, menegaskan, pihaknya melakukan monitoring tujuh proyek Proyek pembangunan kawasan transmigrasi Melolo TA 2025 sebagai bagian dari pendampingan hukum (Legal Assistence) agar seluruh proyek berjalan dengan benar sesuai aturan.
“Monitoring ini dilakukan sebagai bagian dari pendampingan hukum agar seluruh proyek berjalan sesuai aturan,”ungkapnya.
Akwan juga menekankan, agar proyek pekerjaan tersebut berjalan dengan mengutamakan kualitas dan kuantitas sesuai spesifiaksi teknis dan prinsip pendampingan hukum yang berjalan dan tidak asal jadi.
“Kami tetap pantau perkembangan pekerjaan ini sesuai progress yang telah disepekati serta pendampingan hukum tetap berjalan sehingga pekerjaan itu tidak asal jadi,”tandas Akwan.(*)
| Pewarta | : Moh Habibudin |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Seven Lakes Festival, Mahdi DPRD Jatim Dorong Tiris Jadi Wisata Unggulan Probolinggo
214 Ton Narkoba Senilai Rp29 Triliun Dimusnahkan, Prabowo Meninjau Langsung
Bupati Pantau Normalisasi Sungai Mbah Gepuk untuk Atasi Banjir Sidoarjo
Atap Asrama Putri Ambruk di Situbondo, Satu Santriwati Meninggal
Dynta Nabila: Santri Digital yang Menyatukan Pesantren, Kampus, dan Kreativitas
Tuntut Keadilan, Guru Madrasah Swasta Pacitan Berangkat ke Jakarta Ikut Aksi Nasional
Keluhan Usaha Terdampak Proyek Suhat, Ini Kata Wali Kota Malang
Chris Evans dan Alba Baptista Nikmati Peran Baru Sebagai Orang Tua
Musik Okol, Tradisi yang Menjaga Silaturahmi Warga Tiris Probolinggo
Dampak Proyek Drainase Suhat, Ketua DPRD Kota Malang Minta Pemkot Tepati Janji