Wali Kota Batu: Selamat Datang Para Manusia Kreatif se-Indonesia

TIMESINDONESIA, MALANG – "Selamat Datang Para Manusia Kreatif se-Indonesia." Kalimat itu diucapkan Wali Kota Batu, Nurochman saat menyambut peserta Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang digelar di Taman Rekreasi Selecta, Kamis malam (6/11/2025) ini.

Cak Nur, panggilan akrab Wali Kota Batu berbangga karena ICCF dilaksanakan di Kota Batu. Even ini baginya menjadi tonggak penting dalam pembangunan, karena itulah sengaja even ini dilaksanakan di tempat yang bersejarah, yakni Taman Rekreasi Selecta.

Di mana di tempat ini pula, tahun 1944, Presiden Pertama RI, Soekarno menancapkan tonggak wisata modern pertama di Republik Indonesia yang saat itu belum merdeka.

"Selamat datang manusia-manusia kreatif se Indonesia di Kota Batu," ujar Cak Nur. Dalam kesempatan itu, ia merasa bangga karena Kota Batu dipercaya menjadi pembuka kegiatan nasional tersebut.

“Kami sangat menyambut baik pelaksanaan ICCF 2025 di Malang Raya, khususnya dengan Kota Batu sebagai lokasi pembukaan. Ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar daerah dan menumbuhkan semangat kerja kreatif dan inovatif,” ujar Nurochman.

Menurutnya Taman Rekreasi Selecta adalah lokasi yang tepat menjadi lokasi pembukaan karena memiliki nilai sejarah tinggi bagi masyarakat Kota Batu.

“Selecta adalah satu-satunya perusahaan wisata di Indonesia yang dimiliki masyarakat dan tetap eksis hingga saat ini. Tak berlebihan jika malam ini Selecta kita resmikan sebagai Living Museum, karena di tempat inilah sejarah pariwisata Kota Batu dimulai dan terus hidup hingga kini,” katanya.

Melalui penyelenggaraan ICCF 2025, Pemerintah Kota Batu berharap kegiatan ini dapat memperkuat posisi Malang Raya sebagai pusat pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan kreativitas berbasis budaya dan kearifan lokal.

Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 merupakan Program tahunan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang tahun ini mengusung tema Nusantaraya.

Festival ini menjadi ruang perjumpaan ide, inovasi, dan perayaan keberagaman lintas kota, budaya, dan generasi. ICCF 2025 menegaskan bahwa budaya adalah fondasi pembangunan berkelanjutan, sekaligus menghadirkan visi Indonesia yang inklusif, lestari, dan penuh kreativitas dari tapak lokal menuju jejaring global.

Kegiatan berlangsung selama lima hari, mulai 6 hingga 10 November 2025, dengan rangkaian acara di tiga wilayah Malang Raya: Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang.

Acara pembukaan berlangsung meriah di area outdoor Selecta yang menjadi ikon wisata legendaris Kota Batu. Acara yang dihadiri oleh Wagub Garut, rg. Hj. Luthfianisa Putri Karlina, M.BA dan ratusan delegasi jejaring Indonesia Creative Cities Network (ICCN), pelaku usaha kreatif, komunitas, serta perwakilan kementerian hadir mengikuti rangkaian kegiatan.

Sementara itu, Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Sujud Hariadi menuturkan bahwa konsep Living Museum merupakan upaya pelestarian sejarah dan budaya melalui pendekatan edukatif.

“Selecta berdiri atas semangat gotong royong masyarakat sejak tahun 1930. Kini kami ingin menghadirkan kembali nilai-nilai sejarah dan budaya itu dalam bentuk museum hidup, agar bisa dirasakan langsung oleh generasi muda,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum ICCN, TB Fiki C Satari mengatakan sejak didirikan pada tahun 2015 dengan Deklarasi 10 Prinsip Kota Kreatif, Indonesia Creative Cities Network (ICCN) telah berkomitmen untuk berjejaring, berkarya, dan berkolaborasi lintas daerah, menjadikannya ruang belajar dan sumber inspirasi untuk memimpin perubahan.

ICCF 2025 bertujuan memperkuat sinergi Hexa Helix(pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media, lembaga keuangan) untuk solusi nyata, sejalan dengan nilai-nilai Catha Ekadasa. 

"Mari rayakan persaudaraan ini di Malang Raya, menegaskan Indonesia sebagai bangsa kreatif yang mendunia ditahun 2045," ujarnya.

Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam forum ini, diawali dengan City Tour Agro Kreatif dan Produk Lokal Fest yang menampilkan potensi wisata pertanian, kuliner, dan produk unggulan UMKM Kota Batu. (*)