TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menanggapi keluhan warga Perumahan Puri Gading Mas Permai (PGMP), Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, soal bau tak sedap dan lalat akibat limbah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), pihak pengelola langsung bergerak cepat memperbaiki sistem pengelolaan sampah.
Masalah bermula dari Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang berlokasi di jalur pintu masuk Perumahan PGMP. Limbah dapur yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) milik perumahan menimbulkan aroma tidak sedap dan mengundang lalat, sehingga menimbulkan keluhan dari warga sekitar.
Menanggapi hal itu, Kepala Dapur SPPG Dadapan, Dana Wijaya, menjelaskan bahwa pihaknya segera mengambil langkah korektif dengan mengganti mitra pengangkut limbah.
“Sebelumnya kami menggunakan jasa pengambil sampah dari lingkungan perumahan PGMP. Sekarang kami sudah berkontrak resmi dengan pengelola sampah di TPS Desa Pondoknongko,” ujar Dana, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, keputusan itu diambil agar limbah dapur tidak lagi dibuang di area yang berdekatan dengan permukiman warga.
“Kami memutuskan mengakhiri kontrak dengan petugas lama, dan berkomitmen kembali dengan petugas kebersihan yang lebih direkomendasikan, karena lokasinya jauh dari pemukiman masyarakat,” jelasnya.
Kepala SPPG Dapur MBG Dadapan, Dana Wijaya. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Langkah perbaikan itu juga sejalan dengan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Senin (10/11/2025). Dalam sidak tersebut, Dinkes memberikan sejumlah rekomendasi agar pengelolaan limbah dilakukan di TPS yang lebih layak dan disertai nota kesepahaman (MoU) yang jelas.
“Tadi pihak petugas dari Dinkes melakukan sidak dan merekomendasikan TPS yang proper dengan MoU yang jelas terkait limbah,” ungkap Dana.
Ia menjelaskan, limbah yang menimbulkan bau dan lalat itu berasal dari sisa pengolahan udang, bahan baku menu MBG yang digunakan pada hari tersebut. Dana mengakui sebelumnya sudah meminta petugas TPS agar limbah itu dikubur untuk menghindari pencemaran.
Dengan pergantian mitra kebersihan, Dana berharap permasalahan serupa tidak akan terulang.
“Per hari ini sudah saya pastikan petugas kebersihan telah berganti. Pengelolaannya kini lebih aman dan jauh dari jangkauan warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat, memastikan pihaknya telah mengaudit dapur MBG yang dikelola oleh Yayasan Dua Srikandi Mandiri.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan langsung. Tim juga memberikan arahan agar pengolahan limbah dikelola dengan baik, termasuk opsi pemanfaatannya menjadi pakan ternak,” tutur Amir.
Ia menambahkan, standar kebersihan dan pengelolaan limbah menjadi syarat penting untuk memperoleh Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).
“Terkait limbah, itu juga menjadi bagian dari syarat untuk mendapat SLHS. Mereka harus lolos Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL),” imbuhnya.
Dengan langkah cepat ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi dapat terus berjalan tanpa mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.(*)
| Pewarta | : Anggara Cahya |
| Editor | : Imadudin Muhammad |
Nagelsmann Fokus Sapu Bersih Dua Laga Terakhir, Jerman Bidik Tiket Piala Dunia 2026
Fazya Mutia Angkat Kain Besurek, Menenun Kebanggaan Generasi Milenial Bengkulu
GoTo Dukung Langkah Pemerintah Dorong Merger dengan Grab
Gattuso Umumkan 27 Pemain Timnas Italia, Fokus Raih Tiket Piala Dunia 2026
Ketua MPR Nilai Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto sebagai Tradisi Baik
Tangis Bahagia di Pelukan Ibu, Bocah Bilqis Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi
Jasad Ibu Hanyut di Sungai Glidik Ditemukan di Pantai Alas Purwo Banyuwangi, Sang Anak Masih Hilang
NasDem Jatim Apresiasi Gelar Pahlawan Nasional untuk Syaichona KH Kholil
Buang Sampah Kasur dan Sofa di Sungai Surabaya Bisa Denda Rp50 Juta atau Masuk Bui
Pemkab Majalengka Siapkan Penyerahan SK PPPK Paruh Waktu