TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah bandara besar di Eropa mengalami gangguan serius setelah serangan siber melumpuhkan sistem check-in dan boarding pada Sabtu (20/9/2025). Akibatnya, ratusan penerbangan tertunda bahkan dibatalkan di beberapa bandara internasional.
Bandara Heathrow di London, serta bandara Berlin dan Brussels, termasuk yang paling terdampak. Berdasarkan data Cirium, setidaknya 29 penerbangan batal berangkat maupun tiba hingga siang hari. Padahal, pada hari yang sama tercatat 651 jadwal keberangkatan dari Heathrow, 228 dari Brussels, dan 226 dari Berlin.
Collins Aerospace, perusahaan penyedia layanan sistem check-in dan boarding berbasis di Amerika Serikat yang menjadi bagian dari RTX Corporation, mengonfirmasi adanya “gangguan terkait siber” pada perangkat lunaknya.
“Dampak hanya terbatas pada sistem check-in dan bagasi elektronik, yang bisa diatasi dengan proses manual. Kami sedang berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin,” bunyi pernyataan resmi Collins Aerospace seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (21/9/2025).
Pihak Heathrow membenarkan adanya masalah teknis yang berpotensi menimbulkan keterlambatan. “Kami menyarankan penumpang untuk memeriksa status penerbangan dengan maskapai sebelum bepergian,” tambah pernyataan tersebut.
Bandara Brussels menyebut serangan terjadi sejak Jumat malam dan membuat sistem otomatis tidak berfungsi. “Hal ini sangat berdampak pada jadwal penerbangan dan sayangnya menyebabkan keterlambatan serta pembatalan,” kata pihak pengelola bandara. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Bandara Berlin yang mengumumkan adanya antrean panjang di loket check-in akibat sistem terganggu.
Meski begitu, sejumlah bandara besar lain seperti Frankfurt, Zurich, serta bandara di Paris (Charles de Gaulle, Orly, dan Le Bourget) menyatakan operasional tetap normal. Dublin Airport sempat mengevakuasi Terminal 2 sebagai langkah pencegahan, namun segera dibuka kembali setelah situasi dinyatakan aman.
Beberapa maskapai juga menegaskan dampak serangan siber tidak signifikan. EasyJet melaporkan operasional tetap berjalan normal, sementara Delta Air Lines dari Amerika Serikat mengatakan telah menyiapkan sistem alternatif untuk meminimalkan gangguan.
Hingga saat ini belum ada kelompok, individu, maupun aktor negara yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pihak berwenang juga belum menemukan bukti pencurian data dari sistem yang diserang. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Partai Gerindra DIY Sukses Kawal Danais 2026 Tetap Rp1 Triliun, Warga Yogyakarta Sambut Lega
Wali Kota Hasto Wardoyo Ajak Warga Yogyakarta Bergerak Bersama Cegah Stunting
Cerita Kecintaan Bima Bayu Aji, Pemuda asal Magetan, pada Budaya Jawa
Jember Road Race Championship 2025 Jadi Ajang Gairahkan Sport Tourism
Pemkab Probolinggo Pulangkan Janazah Pekerja Migran dari Negeri Seberang
Pasar Minggu Legi Latar Cendhani, Wisata Unik Bernuansa Tradisional di Sendang Duwur Lamongan
Indonesian Custom Show 2025 di Jogja: Talk With Hand, Saat Karya Bicara Lebih Lantang dari Kata
Tiket Penerbangan Fly Jaya Jember - Jakarta PP Sudah Tersedia
Zulfa Laila Febriani Hadirkan Gagasan Sabda Lembur untuk Kemajuan Daerah
Polisi di Riau Diciduk karena Edarkan 1 Kg Sabu