TIMESINDONESIA, JAKARTA – China sedang mengembangkan sebuah tehnologi yang bisa meningkatkan harapan manusia untuk bisa hidup lebih lama hingga 150 tahun.
Laboratorium Lonvi Biosciences, perusahaan rintisan yang berspesialisasi dalam pengobatan umur panjang di China kini sedang fokus mengembangkan pil inovatif yang memperlambat proses penuaan.
Pil-pil itu berbahan dasar senyawa yang berasal dari ekstrak biji anggur. Pengembangan yang dilakukan perusahaan itu didasarkan pada penelitian ilmiah yang diterbitkan oleh sekelompok ilmuwan dari Shanghai.
Penelitian itu menemukan, bahwa prosianidin C1 (PCC1), yang diisolasi dari biji anggur, bisap meningkatkan harapan hidup tikus sebesar 9,4% dan memperpanjang usia mereka secara signifikan sebesar 64,2% setelah penggunaan awal.
"Mencapai usia 150 tahun adalah tujuan yang sangat mungkin tercapai. Dan dalam beberapa tahun, itu akan menjadi kenyataan," ujar Kepala Teknis di Lonvi Biosciences, Liu Qinghua.
Ketika mikrofon televisi pemerintah China baru-baru ini menangkap pemimpin tertinggi China, Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin dari Rusia sedang merenungkan kemungkinan hidup hingga usia 150 tahun dan mungkin bahkan selamanya, banyak orang bereaksi dengan cemas dan khawatir.
"Dalam beberapa tahun, ini akan menjadi kenyataan," katanya lagi.
Ia skeptis terhadap pengobatan modern yang mampu mengalahkan kematian sepenuhnya, sesuatu yang menurut Vladimir Putin mungkin dilakukan dengan transplantasi organ. Tetapi Lyu berpikir bahwa ilmu umur panjang berkembang sangat pesat sehingga bahkan hal yang tampaknya mustahil pun bisa menjadi kenyataan.
“Dalam lima sampai 10 tahun, tidak akan ada seorang pun yang terkena kanker,” prediksinya.
Pencarian ramuan kehidupan, yang disambut dengan antusias dalam beberapa tahun terakhir oleh miliarder teknologi Amerika seperti Peter Thiel, telah berlangsung di China selama lebih dari dua milenium.
Dimulai dengan kaisar pertama, Qin Shi Huang yang memerintahkan perburuan ramuan penantang maut di seluruh negeri. Untuk berjaga-jaga jika upaya itu tidak berhasil, ia juga memerintahkan pembuatan ribuan prajurit terakota untuk melindunginya di kubur jika ia meninggal.
Kaisar itu akhirnya meninggal pada usia 49 tahun, kemungkinan karena keracunan merkuri yang disebabkan oleh perawatan anti-penuaan.
Sejak awal, bisnis umur panjang ini memang terkesan seperti dukun. Namun, investasi dari perusahaan negara dan swasta, serta meningkatnya minat dari para pemimpin China dan masyarakat, telah mengubahnya menjadi cabang pengobatan yang sah dan terkadang menguntungkan.
China, yang ingin mengejar dan, jika memungkinkan, melampaui Barat dalam bidang bioteknologi, kecerdasan buatan, dan teknologi maju lainnya, telah menjadikan industri umur panjang sebagai prioritas nasional, dengan menggelontorkan miliaran dolar untuk penelitian dan hasil komersial terkait.
"Mereka telah berkembang sangat pesat. Beberapa tahun yang lalu, tidak ada apa-apa di sini dan Barat masih jauh lebih maju," kata Vadim Gladyshev.
Gladyshev sendiri adalah seorang profesor di Harvard Medical School yang telah melakukan penelitian perintis tentang umur panjang, termasuk sebuah eksperimen yang memperpanjang harapan hidup tikus tua dengan menghubungkan sistem peredaran darah mereka ke tikus muda.
Para peneliti China, kata dia saat kunjungannya baru-baru ini ke China untuk menghadiri dua konferensi ilmiah, "sedang mengejar ketertinggalan itu dengan cepat".
Paket pil prosianidin C1 dari Lonvi Biosciences, yang mengandung senyawa yang konon bisa membersihkan tubuh manusia dari apa yang disebut sel-sel zombi.
Namun, tak ada kritik di laboratorium Lonvi Biosciences, perusahaan rintisan pengobatan umur panjang di kota Shenzhen, Tiongkok selatan. "Hidup hingga usia 150 tahun jelas realistis," tambah Lyu Qinghua. (*)
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |
Wakil Ketua DPRD Jatim Ajak Generasi Muda Hidupkan Semangat Jas Merah di Hari Pahlawan
Hari Pahlawan, Sekda Banyuwangi Ajak Pemuda Kuasai Dunia Digital
Falcon Pictures Umumkan Film Biopik Chairil Anwar
Hari Pahlawan, Banyuwangi Gelar Tabur Bunga di Selat Bali
BI Pastikan Redenominasi Rupiah Tetap Jalan, RUU Masuk Prolegnas 2025-2029
Hari Pahlawan, Legiun Veteran Banyuwangi Ingatkan Pemuda Tak Lengah di Era Digital
Komite SDN Ponggok Pacitan Jadi Garda Depan Penguatan Karakter Siswa
Wali Kota Malang: Hari Pahlawan Momentum Melanjutkan Perjuangan dengan Cara Baru
Polisi Ungkap Misteri 2 Anak Tersesat di Tol Papanggo: Dibawa Orang Tak Dikenal Naik Motor Trail
Makna Baru Kepahlawanan Era Digital