TIMESINDONESIA, JAKARTA – dir="ltr">Dalam upaya memperkuat riset dan inovasi di bidang bioteknologi di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan (Korsel), Simple Planet.
Kerjasama riset, khususnya dalam pengembangan sistem pangan berkelanjutan berbasis sel, itu diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian dan CEO Simple Planet, Dominic Jeong.
"Kami ingin belajar dari penelitian yang sedang berlangsung di sini, sekaligus memperluas kemitraan kami. Merupakan kehormatan besar bisa bekerja sama dengan BRIN," kata Dominic Jeong melalui keterangan di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Jeong menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengembangkan sel dari berbagai hewan, seperti sapi, ayam, salmon, dan ikan pipih, untuk menciptakan sumber protein dan lemak alternatif yang berkelanjutan.
Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar dalam riset pangan dan bioteknologi.
Selain itu, berbagai penelitian yang dilakukan BRIN menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan yang telah bermitra dengan sejumlah perusahaan pangan terkemuka dunia itu untuk memperluas jejaring kolaborasi.
"Kami sedang mencari proyek R&D yang spesifik dan berharap dapat memulainya awal tahun depan. Kami sangat menantikan kolaborasi ini tumbuh dan menghasilkan inovasi yang berdampak," ucap Dominic Jeong.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi R Hendrian menjelaskan bahwa kemitraan ini akan berfokus pada bidang bioteknologi, kesehatan dan sistem pangan berkelanjutan, yang sejalan dengan misi BRIN untuk mengonversi hasil riset mutakhir menjadi inovasi yang aman, etis dan berdampak bagi masyarakat serta industri.
Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah pengembangan kondroitin sulfat melalui teknologi berbasis sel (cell-based technology) yang menjadi bagian penting dalam pengembangan bahan fungsional dan biofarmasi.
Hendrian menyebutkan berbagai fasilitas BRIN, seperti laboratorium bioteknologi dan kultur jaringan, fasilitas fermentasi, hingga laboratorium pengujian pangan di Yogyakarta telah siap untuk mendukung kolaborasi ini.
"Inisiatif ini sangat relevan dengan arah riset BRIN di bidang bioteknologi pangan, bahan fungsional, dan pengembangan biofarmasi. Melalui kemitraan ini, kami ingin memperkuat kapabilitas di bidang pertanian seluler yang tengah berkembang pesat," tutur R. Hendrian. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Viral Pesta Sesama Jenis di Hotel Surabaya, Ini Respons Wali Kota Eri Cahyadi
AHY Tegaskan KAI Harus Tetap Sehat di Tengah Beban Utang Kereta Cepat
Jalan Gelap Korupsi PJU Cianjur, Eks Kadishub Hadapi Ancaman Puluhan Tahun Penjara
Hisap Rokok Ilegal, Penjara 5 Tahun dan Denda Rp200 Juta Mengintai!
Hari Santri 2025, FJN Beri Apresiasi 16 Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif
Tragedi Atlet Muda Alexandria Warman, Keluarga: Kami Tak Menyangka
Polres Ngawi Ungkap Kasus Curanmor 17 TKP Lintas Provinsi
Keteladanan Kiai dan Santri dalam Membangun Negeri
Menko AHY Tekankan Kesehatan PT KAI Soal Utang Kereta Cepat
Kado Hari Santri, Pemprov Jatim Gratiskan Tarif Transjatim Reguler