Rendy Kurnia Bicara Digitalisasi Budaya Lokal untuk Kemajuan Cianjur

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Remaja asal Cianjur, Rendy Kurnia (17), merupakan perpaduan antara atlet, organisatoris, dan pelajar berprestasi. Saat ini, ia menempuh pendidikan di kelas 12 SMK Negeri 1 Cianjur, mengambil jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, fokus Logistik. 

Dikenal dengan sapaan Rendy, ia memiliki sederet hobi aktif, mulai dari bermain basket, menyanyi, road trip bersama sahabat, hingga mengeksplorasi pengalaman baru. Rendy aktif berbagi kegiatannya melalui akun media sosial Instagram @rendykyrnia2_

Rendy memiliki pengalaman yang kaya di bidang kompetisi dan organisasi. Di bidang olahraga, ia telah mengoleksi banyak gelar turnamen basket, termasuk Juara 1 Turnamen Bola Basket Popunsur tingkat Provinsi, Juara 2 Turnamen Bola Basket Postaria Jonggol tingkat Provinsi, serta meraih Juara 3 di ajang Bupati Cup dan DPRD Cup tingkat Kabupaten. 

Di luar lapangan, ia adalah Pengibar Bendera Pusaka Kabupaten (Paskibraka) 2024 dan Duta Pancasila Indonesia. Rendy juga memegang peran kepemimpinan sebagai Ketua Angkatan Paskibra Sekolah dan Ketua Angkatan Ekstrakurikuler Basket, selain aktif di berbagai kepanitiaan.

Misi Digitalisasi Budaya Lokal

Ketertarikan Rendy untuk bergabung dalam ajang Mojang Jajaka (Moka) Cianjur bermula dari rasa penasaran yang muncul setelah ia melihat informasi seleksi di media sosial. Ia kemudian mencari tahu lebih dalam tentang organisasi tersebut. 

"Ternyata ini adalah organisasi positif yang bergerak di bidang budaya dan pariwisata. Hal tersebut sesuai dengan minat saya yang suka berwisata, mengenal hal-hal baru, dan mengeksplorasi budaya lokal," kata Rendy kepada TIMES Indonesia, Jumat (3/10/2025).

Advokasi yang ia usung terbilang sederhana namun relevan dengan perkembangan zaman, yakni terkait digitalisasi budaya dan pendidikan. Ia bertekad mengajak generasi muda untuk aktif mempromosikan kekayaan Cianjur melalui media sosial dan konten kreatif. 

"Saya berharap agar budaya dan pariwisata Cianjur bisa lebih dikenal, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional. Dengan digitalisasi, kearifan lokal dapat menjangkau audiens yang lebih luas," ungkapnya menjelaskan.

Dukungan Penuh Melawan Tantangan Kompetisi

Lebih lanjut Rendy mengakui bahwa ia bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk orang tua, guru, sahabat, dan sponsor. Dukungan ini menjadi peluang besar bagi dirinya untuk memberikan performa terbaik.

"Dukungan itu sangat berarti, karena menjadi sumber semangat bagi saya untuk terus menggali potensi diri dan berusaha memberikan yang terbaik di Mojang Jajaka ini," tutur Rendy.

Namun, ia juga menyadari adanya tantangan dalam kompetisi Moka yang pesertanya tidak hanya pelajar, tetapi juga mahasiswa dan profesional dengan pengetahuan yang lebih luas. 

Menghadapi hal tersebut, lebih jauh Rendy menegaskan bahwa ia berusaha memaksimalkan kapasitasnya dan menjadikannya motivasi untuk terus berkembang. 

"Saya berharap generasi muda Cianjur dapat memanfaatkan media sosial sebagai wadah kreatif untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata daerah. Dengan semangat ini, kita yakin Cianjur dapat semakin dikenal luas lewat kearifan lokalnya," imbuhnya. (*)