TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nama Oliver Scott Sykes mungkin langsung bikin pecinta musik cadas teringat pada vokal garang sekaligus penuh emosi milik Bring Me The Horizon (BMTH). Tapi siapa sangka, perjalanan hidup pria kelahiran Ashford, Kent, Inggris, 20 November 1986 ini penuh warna—mulai dari masa kecil, musik, hingga kehidupan pribadinya yang kerap jadi sorotan.
Sebelum BMTH lahir, Oliver sempat bikin proyek musik pribadi bernama Quakebeat (musik untuk game) dan Womb 2 Da Tomb. Namun, tahun 2004 jadi titik balik: di usia 17 tahun, ia membentuk Bring Me The Horizon bersama Matt Nicholls, Matt Kean, Lee Malia, dan Curtis Ward. Nama band ini pun diambil dari film Pirates of the Caribbean.
Namun BMTH tidak berhenti di situ. Album Sempiternal (2013) jadi momen penting: musik mereka berevolusi ke arah rock alternatif dan elektronik, sementara lirik Oliver terasa lebih dalam—terinspirasi dari perjuangannya melawan kecanduan dan depresi. Dari situ, BMTH makin mendunia.
Di album-album berikutnya seperti That’s the Spirit (2015) dan amo (2019), Oliver berani meninggalkan screaming penuh menuju vokal lebih melodis. Sementara di proyek Post Human: Survival Horror (2020), ia kembali dengan energi agresif namun tetap segar berkat kolaborasi lintas genre.
Selain itu, Oliver cukup vokal soal isu kesehatan mental dan veganisme. Ia kerap berbagi pengalaman soal depresi, kecanduan, hingga trauma masa lalu—menginspirasi banyak penggemarnya untuk lebih terbuka.
Dari bocah kreatif yang suka game hingga superstar global, Oliver Sykes adalah bukti nyata bahwa keberanian untuk berubah bisa menciptakan warisan besar di dunia musik dan budaya pop.(*)
Pewarta | : Afif Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Iman yang Bertumbuh dalam Kesetiaan
Update Tragedi Ponpes Al-Khoziny, 5 Korban Berhasil Dievakuasi Lagi
Menjadi Rakyat yang Bermasyarakat
Marty Natalegawa: Kemampuan Beradaptasi Kunci Ketahanan ASEAN
Oliver Sykes dari Bocah Kreatif hingga Ikon Musik Alternatif BMTH
Update Minggu Dini Hari, 27 Jenazah Berhasil Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Google Tambah Dua Fitur Baru di Android Auto, Bikin Berkendara Lebih Aman
Daftar Sementara Korban Insiden Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny: 104 Selamat, 26 Meninggal Dunia
Tiga Jenazah Kembali Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Total Korban Meninggal Capai 20 Orang
HIPMI Sidoarjo Turunkan Alat Berat Bantu Percepatan Evakuasi Korban Tragedi Al Khoziny