TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gadis berusia 21 tahun asal Kabupaten Indramayu, Intan Safarina, atau yang akrab disapa Nok Intan,kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Mahasiswi Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung ini dikenal aktif bersosial media dan gemar menciptakan konten kreatif bertema budaya dan kearifan lokal.
Perjalanan prestasinya dimulai pada tahun 2024, ketika Intan berhasil meraih gelar Wakil 1 Nok Dermayu. Tahun berikutnya, semangatnya untuk membawa nama Indramayu kembali berkobar melalui ajang Duta Dekranasda Jawa Barat 2025, sebuah wadah bagi generasi muda untuk mengangkat dan mempromosikan potensi kerajinan daerah.
Dalam persiapannya, Intan mendalami wawasan tentang potensi kerajinan unggulan Kabupaten Indramayu seperti Tenun Gedogan, Batik Complongan, dan Bordir Sukawera, serta berbagai wastra khas lainnya.
"Selain memperkaya pengetahuan tentang kerajinan, saya juga mempersiapkan diri dalam sesi public speaking dan fashion show, dua tahap penting yang menuntut rasa percaya diri tinggi," kata Intan, Selasa (14/10/2025).
Potret Intan Safarina bersama para finalis Duta Dekranasda Jabar 2025. (FOTO: Intan for TIMES Indonesia)
Pada sesi fashion show, Intan tampil menawan mengenakan dress wastra Indramayu karya desainer lokal Kak Boby dengan motif “Sido Mukti” yang bermakna menjadi mulia.
Melalui busana tersebut, dirinya tidak hanya memamerkan keindahan kain lokal, tetapi juga menyampaikan pesan tentang kemuliaan nilai dan filosofi di balik setiap wastra daerah.
Dalam tahap wawancara, Intan memaparkan visi dan misi yang ia usung melalui program bertajuk Promosi Kerajinan Bersama Nok Intan (Permata).
Dengan misinya:
1. Mendigitalisasi dan mempromosikan kerajinan unggulan Jawa Barat secara masif melalui platform media sosial, e-commerce, dan konten interaktif
2. Meningkatkan kualitas branding dan narasi produk agar memiliki nilai jual dan daya saing internasional
3. Memperkuat kolaborasi dengan influencer dan content creator untuk menjadikan kerajinan Jawa Barat sebagai bagian dari gaya hidup generasi muda
Tagline yang ia usung yaitu #DermayuPermataJabar, menjadi simbol semangatnya dalam membawa kerajinan Jawa Barat ke ranah yang lebih luas.
"Alhamdulillah melalui dukungan, perjuangan panjang dan dedikasi, saya akhirnya meraih gelar Duta Dekranasda Jawa Barat Juara Terviral 2025,” ungkapnya menjabarkan.
Gelar ini menjadi bukti dari kegigihan dan loyalitasnya dalam berkarya, serta dukungan penuh dari masyarakat Kabupaten Indramayu dan Dekranasda Kabupaten Indramayu yang selalu memberikan semangat dari jauh.
“Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi ruang pembelajaran dan wadah untuk menyalurkan cinta terhadap budaya. Saya ingin mengajak generasi muda untuk lebih peduli dan bangga terhadap produk lokal, karena di setiap karya terdapat identitas dan nilai luhur daerah kita," sambung dia.
Secara khusus ia mengajak untuk sama-sama peduli akan pelestarian karya produk lokal. Lebih jauh dia sangat berharap ke depan dapat terus berkontribusi dalam memajukan industri kerajinan lokal, tidak hanya di Indramayu tetapi di seluruh Jawa Barat.
"Semoga program Permata dapat menjadi gerakan nyata untuk membawa wastra dan kerajinan Jawa Barat lebih dikenal, dicintai, dan menjadi kebanggaan di tingkat nasional maupun internasional," tukasnya. (*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Pesantren sebagai Laboratorium Moral dan Spiritualitas Sosial
Bahasa Hukum yang Terdustakan
Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren
Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor Gol Kualifikasi Piala Dunia
Bahas Ekspor ke Amerika, Ratusan Pengusaha Udang se-Indonesia Kumpul di Banyuwangi
Prakiraan BMKG: Sore Hujan di Kota Malang, Kota Batu Siang Sampai Malam
Anggota DPRD Jatim Prihatin Ada Serangan Kebencian terhadap Pesantren
Israel Lampiaskan Dendam kepada Keluarga Tahanan yang Dibebaskan
Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Hamas Janji Melucuti Senjatanya
Zakaria Dimas Soroti Tayangan Trans7, Jangan Lukai Marwah Pesantren dan Para Kiai