TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kamera ponsel kini menjadi alat utama dalam kehidupan sehari-hari untuk mengabadikan momen, baik untuk kebutuhan pribadi, media sosial, bahkan hingga keperluan profesional.
Namun, tidak sedikit hasil jepretan ponsel terlihat buram, terlalu gelap, atau tidak menarik, itu bukan karena keterbatasan perangkat, melainkan karena kesalahan teknik yang sebenarnya bisa dihindari.
Berikut tujuh kesalahan umum saat memotret menggunakan kamera ponsel serta cara menghindarinya:
Sering kali, kualitas foto buruk disebabkan oleh lensa yang kotor akibat sidik jari, debu, atau minyak. Ponsel yang sering dimasukkan ke kantong atau tas sangat rentan mengalami hal ini.
Solusi: Sebelum memotret, bersihkan lensa menggunakan kain microfiber atau tisu lembut yang kering.
Zoom digital pada ponsel hanya memperbesar gambar secara software, bukan optik. Ini membuat foto kehilangan detail dan tampak buram.
Solusi: Dekati objek secara fisik. Jika perlu crop, lakukan saat proses editing agar kualitas tetap terjaga.
Flash internal ponsel cenderung terlalu terang dan datar, sering kali merusak pencahayaan alami dan membuat objek terlihat tidak natural.
Solusi: Gunakan cahaya alami sebisa mungkin. Jika kondisi gelap, gunakan lampu eksternal kecil atau mode malam (night mode) yang kini tersedia di banyak ponsel pintar.
Kamera ponsel memang pintar, tapi fokus otomatis tidak selalu akurat, terutama pada objek kecil atau dalam kondisi pencahayaan kompleks.
Solusi: Selalu tap layar pada titik objek utama sebelum mengambil gambar untuk mengatur fokus dan eksposur secara manual.
Foto sering terlihat "tidak rapi" karena objek tidak sejajar, terlalu mepet, atau terlalu banyak ruang kosong tak penting.
Solusi: Aktifkan grid (aturan sepertiga) di pengaturan kamera ponsel. Ini membantu menyusun elemen visual lebih seimbang dan estetik.
Banyak pengguna memotret tanpa menyadari bahwa gerakan kecil saat menekan tombol shutter dapat menyebabkan blur, terutama dalam pencahayaan rendah.
Solusi: Pegang ponsel dengan dua tangan, jaga stabilitas tubuh, atau gunakan alat bantu seperti tripod mini atau tumpuan dinding/meja.
Banyak foto bagus kehilangan potensinya karena tidak diedit. Padahal, koreksi warna, pencahayaan, dan cropping sederhana bisa meningkatkan hasil secara signifikan.
Solusi: Gunakan aplikasi pengeditan seperti Snapseed, Lightroom Mobile, atau editor bawaan di galeri untuk penyesuaian ringan. Hindari filter berlebihan yang membuat foto tidak alami.
Memotret dengan kamera ponsel bukan soal alat, tapi soal kebiasaan, ketelitian, dan rasa visual. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan dasar ini, siapa pun bisa meningkatkan kualitas fotografi mereka, bahkan tanpa peralatan profesional.
Di zaman serba visual ini, memahami teknik dasar memotret tidak hanya penting bagi fotografer, tetapi juga untuk pelajar, pelaku UMKM, jurnalis, dan pengguna media sosial yang ingin tampil lebih baik dan bercerita lebih kuat melalui gambar. (*)
Pewarta | : Mutakim |
Editor | : Ronny Wicaksono |
Wali Kota Malang Kukuhkan Tiga Forum Strategis untuk Perkuat Harmoni Sosial
Jember yang Terkepung
OLIVIA X 2025 Resmi Dimulai di UB, Tampilkan 403 Tim Mahasiswa Vokasi dari Seluruh Indonesia
Vietnam Bungkam Indonesia, Cetak Hattrick Juara Piala AFF U-23
PMI Ungkap 29 Daerah di Jatim Kekeringan Tiap Tahun, Droping Air Tak Pernah Henti
Mural Gajah Mada di Kota Yogyakarta, Jeritan Rakyat dan Harapan untuk Polri yang Lebih Bersih dan Dicintai
Mentan Ungkap 10 Perusahaan Oplos Beras Sudah Naik Tahap Penyidikan
Terima Pengaduan Pedagang Pasar di Kota Madiun, Begini Reaksi Wamen Sudaryono
Ini Rekam Jejak Calon Sekda Kabupaten Malang (1)
Dilema PMI Asal Kota Banjar, Sang Ibu Kena Tagihan Oknum Penyalur Sebesar Rp35 Juta