125 Pesantren NU Siap Jadi Pusat Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengumumkan bahwa 125 pondok pesantren yang berada di bawah NU telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Ya sudah proses, sekarang ini yang sudah masuk ke dalam sistem ada 125 titik," ujar Gus Yahya saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, pada hari Senin (21/7/2025).

Gus Yahya, menjelaskan bahwa seluruh pesantren tersebut telah melalui serangkaian tahapan, termasuk verifikasi, untuk memastikan kelayakan mereka sebagai bagian dari program SPPG-MBG.

"Memang semua harus kita ikuti, tapi akan terus kita dorong supaya ke depan ada akselerasi yang lebih kuat untuk pelaksanaan," ucapnya.

Diketahui, pemerintah sedang berupaya mempercepat pembangunan 1.000 dapur MBG di lingkungan pesantren. Sebagai bagian dari upaya ini, Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Badan Gizi Nasional (BGN), dan Komite Percepatan Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (KPPM RI) baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung program tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa SPPG di kompleks pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa dan umat.

"ni adalah gerak langkah penting bagi santri, di mana SPPG yang dilanjutkan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa mengatasi problematika generasi penerus," ujarnya pada 23 Juni lalu.

Cak Imin, sapaan akrabnya, menekankan bahwa program MBG harus didukung sepenuhnya sebagai upaya vital untuk menjaga keberlangsungan perjuangan dan dakwah di masa depan. "Semua butuh SDM yang cerdas, tidak hanya anak kiai saja yang mendapat gizi cukup. Tapi juga semua santri di seluruh pondok pesantren di Indonesia," tegasnya. (*)