TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah menembus pasar yang lebih luas. Dalam Misi Dagang Jawa Timur–Kalimantan Selatan yang digelar pada 17 September 2025, salah satu mitra binaan yang ikut serta adalah Rumah Coklat Bodag, unit usaha BUMDes Abadi Desa Bodag, Kabupaten Madiun.
Rumah Coklat Bodag mengolah biji kakao lokal menjadi cokelat batang, bubuk, hingga minuman siap seduh. Produk andalan mereka antara lain bubuk cokelat murni, varian 3-in-1 dengan campuran jahe, dan cokelat batang isi mente.
“Melalui fasilitasi ini, kami berharap ada peluang kolaborasi dan peningkatan omzet agar usaha semakin berkembang,” ujar Ketua Pengelola Rumah Coklat Bodag, Sugito, dalam siaran pers, Kamis (18/9/2025).
Saat ini, Rumah Coklat Bodag mampu memproduksi 150–200 kilogram olahan kakao per bulan. Keikutsertaan dalam misi dagang diharapkan membuka jalur distribusi antarprovinsi, memperluas pasar, sekaligus memperkuat ekonomi desa. Unit usaha ini merupakan nasabah Kredit Dana Bergulir Bank UMKM Jatim dengan bunga ringan 4 persen per tahun.
Misi dagang yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dalam sambutannya, Khofifah menekankan pentingnya perdagangan antar daerah untuk memperkuat perekonomian Jawa Timur.
“Pada 2025, kontribusi perdagangan antar daerah dan antarprovinsi bagi ekonomi Jawa Timur sangat signifikan. Karena itu, business matching dan meeting virtual digelar sejak awal agar pelaku usaha dari Jatim dan Kalimantan Selatan benar-benar bisa saling terhubung,” ujar Khofifah.
Selain Rumah Coklat Bodag, Bank UMKM Jatim juga membawa sejumlah mitra binaan lainnya, seperti Dewins Snack, produsen keripik talas, dan Dfanda Rotan, pengrajin anyaman rotan sintetis. Keduanya merupakan penerima Kredit Sejahtera (Prokesra).
Direktur Utama Bank UMKM Jatim Irwan Eka Wijaya Arsyad menyatakan, dukungan terhadap usaha berbasis desa sejalan dengan komitmen bank dalam memperkuat sektor riil. “Bank UMKM Jatim hadir tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga mitra strategis UMKM. Rumah Coklat Bodag adalah contoh nyata BUMDes yang mampu menjadi motor ekonomi desa ketika mendapat dukungan permodalan tepat,” kata Irwan.
Ia menambahkan, program pembiayaan seperti Dagulir dan Prokesra akan terus diperkuat untuk mendukung ketahanan pangan, hilirisasi komoditas, dan pemberdayaan UMKM. Hingga Juli 2025, penyaluran Dagulir Executing Bank UMKM Jatim telah mencapai Rp 79,5 miliar. Sementara itu, Prokesra sejak 2022 hingga Juli 2025 telah tersalurkan lebih dari Rp 710,2 miliar.
“Kami akan terus memperluas akses pembiayaan, pendampingan usaha, dan fasilitasi partisipasi UMKM dalam misi dagang lintas provinsi,” ujar Irwan. (*)
Pewarta | : Rudi Mulya |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Membangun Anak Muda Antikorupsi
BGN Komunikasikan dengan Sekolah Cegah Kasus Alergi Siswa Penerima MBG
UKWK Gandeng MGMP Matematika Kabupaten Malang, Gelar Lokakarya Prompt Engineering RPP dengan AI
Muhammadiyah Resmi Kelola UNISMA Bekasi, Ganti Nama UMI
Pesantren Jadi Garda Depan Program Makan Bergizi Gratis, Hebitren Luncurkan 1.000 Dapur
Begini Tanggapan Wabup Bondowoso Soal BTT dan Pengawasan Keuangan Desa
Perjuangkan Hak Korban KMP, DPRD Banyuwangi Minta Pemkab Terbitkan Surat Keterangan
Aturan Penggunaan Obat Tradisional di Indonesia
Menteri Koperasi: Kopdes Merah Putih Taruhan Ekonomi Desa
Pemkab dan DPRD Sidoarjo Siapkan Rp20 Miliar untuk Program Makan Bergizi Gratis