TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, spesialis penyakit dalam, memperingatkan masyarakat agar tidak meremehkan infeksi Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang berpotensi berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
"RSV itu merupakan ancaman kesehatan yang sering terabaikan. RSV sebetulnya sudah lama. Perlu dipahami oleh teman-teman RSV bukan penyakit ringan, bukan selesma yang seringkali kita biarkan dengan istirahat sendiri," tegas Sukamto dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Sebagai Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Sukamto menjelaskan karakteristik RSV:
"Virus ini menyebar dengan mudah melalui kontak langsung, kontak dengan penderita, bahkan melalui sentuhan pada benda yang terkontaminasi. Paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yakni bayi dan lansia," jelasnya.
Pada anak & dewasa: Demam tinggi
Pada lansia: Tidak demam (karena penurunan sistem imun); perubahan kesadaran (delirium akut); dan memburuknya gejala demensia
"Sehingga kalau terinfeksi seringkali tidak demam tetapi terjadi perubahan kesadaran yang namanya sindrom delirium akut, berubah menjadi gelisah atau dia tidur saja atau yang tadinya dimensia ringan saja menjadi berat dan seterusnya," imbuh Sukamto.
RSV dapat memicu Pneumonia' Radang paru akut; dan gagal jantung (pada pasien kronis). "Karena gejalanya tidak terlalu jelas, seringkali lansia yang terinfeksi RSV itu menjadi terlambat ditangani," tambahnya.
Agar terhindar, Sukamto merekomendasikan untuk cuci tangan rutin; hindari menyentuh wajah; jaga jarak dengan orang sakit; etika batuk/bersin yang benar; dan lakukan vaksinasi untuk Ibu hamil (lindungi bayi) serta Lansia (>60 tahun).
"Paling penting dan ini breakthrough terbaru adalah vaksinasi... PB PAPDI telah memasukkan rekomendasi tersebut yang kemudian kita tuangkan ke dalam Jadwal Imunisasi Dewasa," paparnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |
MoU KUB Bank Jatim - Bank Lampung, Gubernur Khofifah: Perkuat Konektivitas Ekonomi
DKPP Pacitan Klaim 104 Ribu NIK Petani Penerima Pupuk Bersubsidi 2025 Sudah Valid
UKWK Malang Bekali Lulusan Angkatan ke-41 Hadapi Era Disrupsi AI
Presiden Prabowo Subianto Tingkatkan Status dan Panglima Tiga Korps Elite TNI Menjadi Bintang Tiga
Operasi Patuh Semeru 2025: 6.900 Warga Sidoarjo Padati Kejari untuk Bayar Tilang
Surplus Beras 4 Juta Ton, Kodim 0617 Majalengka Tegaskan Komitmen Kawal Pangan Nasional
Pemkab Cianjur Targetkan 300 Ribu Pelajar Jalani Cek Kesehatan Gratis oleh Ratusan Nakes
Kader MKGR Jatim Nobar Lyora, Kisah Perjuangan Meutya Hafied dan Suami Dapatkan Anak
Gresik Peringati HUT ke-80 RI dengan Aksi Bersih Pantai
Personal Branding sebagai Pilar Strategi Pemasaran