TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika Anda penggemar drama Korea alias drakor, tentu tak asing dengan sikhye. Ya, minuman ini biasanya muncul saat adegan di sauna atau adegan bersantai bersama keluarga.
Sikhye merupakan minuman tradisional Korea yang berbahan beras dan malt atau jelai bertunas kering.
Proses pembuatannya melalui proses fermentasi. Eits, meski difermentasi, sikhye tidak mengandung alkohol dan halal. Makanya banyak anak-anak yang juga konsumsi sikhye saat di sauna.
Cara membuat sikhye juga cukup sederhana, Beras yang dimasak hingga matang. Jelai atau malt direndam untuk mendapatkan air sari malt. Lalu campurkan nasi yangtelah matang dengan air malt.
Tutup rapat dan biarkan terfermentasi di suhu ruang yang hangat selama beberapa jam. Jika telahmuncul butiran nasi yang mengapung, tandanya sikhye siap disajikan.
Saring airnya dan tambahkan gula dan kacang pinus sebagai penambah rasa. Beberapa ada juga yang menambahkan sejumput garam untuk menghasilkan rasa gurih.
Sikhye yang terbuat dari beras juga baik untuk kesehatan. Sikhye bisa memperlancar pencernaan, melancarkan peredaran darah dan mencegah anemia.
Minuman tradsional Korea ini konon sudah ada sejak zaman Dinasti Goryeo (918 M) dan tercatat pada zaman tiga negara Silla, Hubaekje, dan Taebong.
Catata menuliskan sikhye merupakan bagian dari ritual persembahan atau sesajen.
Nama sikhye sendiri berasal dari sikhae yang berarti ikan yang difermentasikan di daerah Hamgyeongdo. Saat ikan sulit didapat, maka makanan itu diganti dengan beras hingga menjadi minuman. Saat itu sikhye bernama Andong Sikhea karena rasanya yang manis segar. (*)
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |
Guru Besar UGM Sarankan Dana Makan Bergizi Gratis Ditransfer Langsung ke Siswa
Eddy Soeparno Dorong Subsidi LPG 3 Kg Dialihkan Jadi Bantuan Tunai
Kakao, Aluminium, dan Kopi Jadi Andalan Ekspor Indonesia JanuariāAgustus 2025
Viral Mantan Dosen UIN Diusir dari Rumahnya, Sebenarnya Apa Tugas dan Fungsi RT dan RW?
Menkeu dan Menteri ESDM Beda Pandangan soal Data Subsidi Elpiji
Mensos Ajak Camat hingga Kades di Banyuwangi untuk Sukseskan Digitalisasi Bansos
Warga Sidoarjo Gelar Sholat Gaib, Doakan Santri Ponpes Al Khoziny sebagai Syuhada
KH Abdullah Mujib Hasan, Kiai Arsitek Tanpa Gelar Akademik
Viral Kasus Pengusiran Mantan Dosen UIN Malang, Pakar Hukum: RT dan RW Tak Punya Kewenangan Formal
Ini Catatan ICN Tentang P-APBD 2025 Bondowoso Agar Serapan Anggaran Cepat dan Tepat