TIMESINDONESIA, PACITAN – Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar memimpin apel pagi sekaligus memberikan pembinaan kepada ratusan siswa SMKN 2 Pacitan, Senin (21/7/2025). Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya kedisiplinan berlalu lintas, pencegahan perundungan (bullying), hingga pengawasan penggunaan gawai dan penyimpangan sosial lainnya.
Dalam kesempatan itu, AKBP Ayub memaparkan data faktual bahwa pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pacitan mayoritas melibatkan kalangan usia produktif, khususnya remaja berusia 15 hingga 21 tahun.
“Data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Pacitan didominasi usia produktif. Umur sekitar 15–21 tahun. Data faktual seperti itu,” tegas Kapolres.
Ia menyoroti fenomena pelajar yang menggunakan sepeda motor meski belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Hal ini menurutnya menjadi persoalan serius jika tidak segera ditangani.
“Saya yakin sekolah ini siswanya banyak yang pakai motor. Kalau tidak diberikan solusi nanti dikhawatirkan kemudian hari pasti ada masalah,” katanya.
Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar bersama tenaga pendidik dan kependidikan SMKN 2 Pacitan. (FOTO: Polres Pacitan for TIMES Indonesia)
Menurutnya, disiplin dalam berlalu lintas adalah hal utama untuk menekan angka kecelakaan. Karena setiap kecelakaan, kata dia, bermula dari pelanggaran.
“Ini merupakan permasalahan yang harus kita selesaikan bersama-sama, bahwa kedisiplinan lalu lintas hal yang utama dalam rangka menghindari angka kecelakaan. Karena kecelakaan itu dimulai dari pelanggaran,” tandasnya.
Kapolres juga mengingatkan, lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat pembentukan karakter dan taat aturan, jangan sampai justru membiarkan pelanggaran terhadap hukum.
“Apalagi lingkungan pendidikan yang ajarkan taat aturan, jangan sampai jadi tempat pembiaran terhadap aturan tersebut,” ucapnya.
Ia berharap seluruh kepala sekolah di Pacitan bisa duduk bersama untuk mendeklarasikan solusi, agar siswa yang belum cukup umur tidak menggunakan kendaraan pribadi.
“Saya harap kepala sekolah se-Kabupaten Pacitan nanti deklarasi, mencari solusi, di mana anak yang belum cukup umur menggunakan kendaraan publik, atau fasilitas sekolah,” ujarnya.
Menurutnya, jika dihitung secara ekonomi, penggunaan kendaraan bersama atau antar-jemput justru lebih meringankan dibandingkan sepeda motor pribadi.
Kapolres juga menyampaikan bahwa imbauan ini merupakan bagian dari Operasi Patuh Semeru 2025 yang berlangsung pada 14–27 Juli. Fokus operasi meliputi knalpot brong, pengendara tanpa SIM, tanpa surat kendaraan, tidak mengenakan helm, tidak memakai sabuk pengaman, serta pelanggaran lalu lintas lainnya.
Selain soal lalu lintas, Kapolres turut mengangkat isu perundungan di lingkungan sekolah. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi siswa, khususnya peserta didik baru.
“Jangan sampai ada perundungan. Ternyata sesuai data, kasus bullying di Pacitan ini seperti teori gunung es. Di permukaan terlihat landai, namun kalau kita dalami luar biasa,” ungkapnya.
Ia menyebut, kasus perundungan tak hanya dilakukan antarsiswa, tapi juga bisa terjadi antara guru senior kepada guru muda. Karena itu, semua pihak di sekolah diminta waspada.
“Saya sampaikan, pembullyan itu sama sekali tidak keren. Sesungguhnya anak-anak pelaku perundungan adalah fatherless dan motherless. Kurang kasih sayang orang tua. Ini tugas guru sekalian karena sekolah rumah kedua,” katanya.
Kapolres juga menyinggung bahaya penyalahgunaan media sosial di kalangan pelajar. Ia mengaku pihaknya menemukan pelajar yang terlibat perjudian daring (judol) dan penyebaran konten pornografi.
“Medsos juga menjadi masalah bersama jika tidak ada pengawasan orang tua. Karena ada anak yang kami temukan main judol dan penyebaran pornografi,” ujarnya.
Terkait itu, Kapolres menyarankan razia telepon genggam dilakukan melibatkan orang tua dan aparat penegak hukum agar tidak menimbulkan salah paham.
“Mohon kalau sekolah razia HP, nanti libatkan penegak hukum dan orang tua,” sarannya.
Ia menutup arahannya dengan mengingatkan pentingnya menjaga masa depan dengan menjauhi seks bebas. “Jangan menyiakan masa depan adik-adik,” pesan Kapolres Ayub. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Coban Sewu: A Thrilling Encounter with the Niagara of East Java
Menyemai Harapan melalui Pendidikan Positif
'A Slice of Europe In Uluwatu’: Bartolo Curi Perhatian Media Asia Pasifik di Dunia Kuliner Bali
Yangwang U7 Tandai Capaian BYD Produksi 13 Juta Unit Mobil Listrik
Marcus Rashford Lolos Tes Medis di Barcelona, Siap Gabung Sebagai Pemain Pinjaman
Dua Arah Jalan Perdagangan
Imbang Lawan Malaysia, Timnas U-23 Lolos ke Semifinal ASEAN U-23 Championship 2025
Pemerintah Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 5% di Akhir 2025, Didorong Kesepakatan Tarif AS-Indonesia
Bupati Sleman Apresiasi Program KDMP, Komitmen Kawal Implementasi di Desa
Babak Kualifikasi Porprov Jabar Tak Dianggarkan Pemkot, KONI: Kota Banjar Ripuh